TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, sedikitnya ada 2.023 ruang kelas yang harus direhabilitasi atau diperbaiki. Jumlah itu terdiri dari rusak sedang 1.004 ruang, rusak berat 1.014 ruang, dan rusak total 5 ruang.
AYO BACA : 2.510 Hektare Sawah di Tasik Kekeringan, Petani Kebingungan
Ruang kelas SDN Pasirhuni 2 yang terletak di Kampung Cipaheuteun, Desa Pasirhuni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya bahkan harus disangga dua tiang bambu. Kondisi ini memaksa siswa menggelar kegatan belajar secara lesehatan.
AYO BACA : Atap Nyaris Ambruk, Siswa SD di Tasik Belajar Lesehan
Kondisi ini pun mendapatkan tanggapan dari Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya Nana Sumarna. Nana menuturkan, kondisi banyaknya ruang kelas yang rusak sangat memprihatinkan. Terlebih sarana pendidikan merupakan penentu nasib anak bangsa ke depan.
"Sangat memprihatinkan ya, itu kan ruang pendidikan. Ruang mencetak generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, " papar Nana melalui sambungan telepon, Kamis (12/9/2019).
Nana menambahkan, banyaknya ruang kelas yang rusak dinilai sebagai kegagalan pemerintah karena belum bisa memberiikan anggaran lebih untuk kepentingan pendidikan. Menurut dia Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan sosok pemimpin yang solutif dan inovatif.
"Ke depan, kita sama sama berharap ada pemimpin yang mampu membereskan permasalahan di Kabupaten Tasik termasuk soal dunia pendidikan," papar Nana.
AYO BACA : 155.000 Warga Tasikmalaya Terdampak Kekeringan Selama Kemarau