REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengintensifkan sejumlah persiapan untuk pelaksanaan penerbangan umrah di Bandara Kertajati di Jawa Barat pada November 2022.
"Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus melakukan sinergi dan kolaborasi antarkementerian/lembaga, pemerintah daerah, stakeholder penerbangan, hingga travel agent, agar pelaksanaan penerbangan umrah nanti berjalan lancar sesuai rencana," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Jakarta, Jumat (23/9/2022).
Adita mengatakan, Kemenhub telah melakukan sejumlah persiapan antara lain: Pertama, kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada pertengahan September lalu ke Bandara Kertajati untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana dalam persiapan penerbangan umrah.
Kedua, Kemenhub sudah melakukan komunikasi intensif dan memastikan maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air akan melayani penerbangan umrah.
Rencananya Garuda Indonesia akan beroperasi 1x seminggu menggunakan pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas tempat duduk 360 kursi, sedangkan Lion Air akan beroperasi 4x seminggu menggunakan pesawat jenis B737-9 dengan kapasitas 180 kursi.
Ketiga, Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara telah mengirimkan surat kepada General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi pada 7 September 2022 untuk meminta dukungan agar memberikan slot penerbangan yang diminta oleh Garuda Indonesia dan Lion Air untuk bisa beroperasi melayani penerbangan umrah di bulan November nanti.
"Menteri Perhubungan segera menemui Duta Besar Arab Saudi untuk meminta dukungan agar proses rencana penerbangan umrah ini bisa disetujui," ujarnya.
Keempat, memastikan kesiapan fasilitas Custom, Imigration, Quarantine (CIQ) di Bandara Kertajati. Kelima, Kemenhub terus melakukan koordinasi dan meminta dukungan pemerintah daerah dalam penyiapan fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di dekat bandara, Rumah Sakit atau klinik terdekat, UMKM yang menyediakan pusat jajanan atau oleh-oleh bagi keluarga yang mengantarkan calon jamaah umrah ke bandara bisa nyaman.
Selain itu, dilakukan pula koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam hal kesiapan akses jalan arteri dan akses jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan bandara dengan wilayah di sekitarnya.
"Kami juga memastikan bahwa moda transportasi darat seperti ketersediaan Damri atau shuttle bus di beberapa lokasi harus tersedia, untuk memberi kemudahan calon jemaah umrah dan keluarga menuju Kertajati," katanya.
Adita menyampaikan, Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk persiapan fasilitas sarana dan prasarana, termasuk personil yang bertugas di bandara.
Ia menambahkan, kampanye secara intensif pelayanan umrah di Bandara Kertajati melalui berbagai kanal informasi media online dan media sosial juga terus dilakukan.
Berdasarkan koordinasi Kementerian Perhubungan dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, bahwa Tahun 1444H atau 2022 terdapat 8.657 jamaah umrah yang belum berangkat ke Tanah Suci.
Calon jamaah umrah ini berasal dari kawasan sekitar Kertajati seperti dari Bandung Raya, Ciayumajakuning, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Dengan segala kesiapan ini kami optimis masyarakat di Jawa Barat dan wilayah sekitarnya akan lebih mudah melaksanakan ibadah umrah mulai November 2022 melalui Bandara Kertajati," katanya.