Kamis 22 Sep 2022 15:56 WIB

Prabowo-Puan Vs Anies-AHY, Siapa yang Menang? Ini Analisis SMRC

Ganjar dinilai akan sulit maju jika tak dapat restu PDIP.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan depan) beserta jajaran petinggi partai saat melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/9/2022). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari safari politik dan komunikasi politik Puan Maharani jelang Pemilu 2024.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan depan) beserta jajaran petinggi partai saat melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/9/2022). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari safari politik dan komunikasi politik Puan Maharani jelang Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani memaparkan survei hasil simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dari hasil survei, bila pasangan calonnya tinggal dua, dan Puan dipasangkan sebagai calon wapres dengan calon presiden Prabowo, melawan pasangan Anies-AHY, maka persaingan sangat ketat.

Saiful menjelaskan, bila dua pasang, yaitu Prabowo-Puan dan Anies AHY, maka Prabowo menang tipis. Namun, yang perlu diperhatikan kecenderungan Prabowo melemah dan Anies mengalami penguatan. Hal itu disampaikan Saiful Mujani dalam agenda diskusi “Kekuatan Calon Pasangan Capres Cawapres 2024” Kamis, (22/9/2022). "Bila pasangan calonnya hanya dua, Prabowo-Puan 38 persen, Anies-AHY 36,5 persen," kata dia.

Baca Juga

Saiful Mujani menilai, peluang Anies masih cukup terbuka untuk memenangkan Pilpres. Karena selama ini Prabowo lebih banyak dikenal oleh publik dibanding Anies.

"Jika posisi kedikenalan sama (tahu Puan, Prabowo, Anies, dan AHY), prospek pasangan Anies-AHY lebih bagus dibanding pasangan Prabowo-Puan," ujarnya.

Jatuhnya posisi Puan di cawapres Prabowo, menurut Saiful tak lepas dari PDIP yang tidak merestui pencalonan Ganjar. Ia memandang nama Puan masih dianggap sulit memenangkan pilpres, baik di posisi calon presiden maupun calon wakil presiden.

“Puan Maharani dipasangkan dengan siapa pun tidak cukup membantu PDIP untuk memastikan partai ini akan kembali memiliki presiden nanti,” jelasnya.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement