Rabu 21 Sep 2022 22:12 WIB

Polisi Pulangkan 14 Pendemo 'Save Gubernur Lukas Enembe'

Ke-14 pendemo itu sempat diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.

Massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe berunjuk rasa menolak penetapan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan pengamanan kepolisian di Titik Nol, Taman Imbi, Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/9/2022). Polri mengerahkan sekitar 2.000 personel dalam mengamankan aksi dukungan kepada Lukas Enembe yang ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka gratifikasi tersebut.
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe berunjuk rasa menolak penetapan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan pengamanan kepolisian di Titik Nol, Taman Imbi, Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/9/2022). Polri mengerahkan sekitar 2.000 personel dalam mengamankan aksi dukungan kepada Lukas Enembe yang ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka gratifikasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakapolda Papua Brigjen Polisi Ramdani Hidayat mengatakan, pihak kepolisian memulangkan sebanyak14 orang pendemo yang sebelumnya diamankan saat razia terhadap peserta demo 'Save Gubernur Lukas Enembe' pada Rabu (21/9/2022) siang. Meski dipulangkan, mereka tetap dalam pemantauan.

Ke-14 orang pendemo yang sempat ditahan di dua lokasi yakni di Polres Jayapura dan Polresta Jayapura Kota kedapatan membawa senjata tajam dan minuman keras saat razia terhadap para pendemo yang akan mengikuti aksi demo yang dipusatkan di Taman Imbi Jayapura.

Baca Juga

Berdasarkan keterangan pers yang dihadiri Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon, Wakapolda Papua mengatakan, saat dilakukan razia barang bawaan para pendemo ditemukan 14 pendemo kedapatan membawa senjata tajam dan miras.

Walaupun para pendemo yang membawa senjata tajam itu dipulangkan, sebaliknya aparat TNI-Polri akan dikerahkan untuk menangkap pemilik sepeda motor yang membawa bom rakitan atau dopis. "Ini sangat berbahaya bila saat itu dan sempat diledakkan maka dapat menimbulkan korban jiwa sehingga pihaknya akan mencari pemilik sepeda motor dan bom rakitan yang kabur saat razia," tegas Ramdani.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement