Selasa 20 Sep 2022 00:09 WIB

SBY Sebut Ada Pihak Inginkan Demokrat tak Usung Capres: Jahat dan Batil Bukan?

SBY mengingatkan agar tak halangi hak rakyat dalam usung capres

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Nashih Nashrullah
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY mengingatkan agar tak halangi hak rakyat dalam usung capres
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY mengingatkan agar tak halangi hak rakyat dalam usung capres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku harus turun gunung untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Pasalnya, dia menyebut adanya pihak yang disebutnya "mereka" menginginkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti dua pasangan calon. 

Baca Juga

"Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres-cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujar SBY SBY dalam forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang diunggah DPD Partai Demokrat Sumatra Utara, dikutip Senin (19/9/2022). 

Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan saat ini, disebut tak bisa mengajukan calon presiden (capres) atau calon wakil presidennya (cawapres). Meskipun sudah membentuk satu koalisi dengan partai politik lain. 

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?" ujar SBY. 

Menurutnya, skenario tersebut merupakan sesuatu yang menginjak hak rakyat sebagai pemilih di Pemilu 2024. Tegasnya, pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. 

"Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, yang berdaulat juga rakyat. Dan ingat selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan 2 kali menyelenggarakan pemilu, selama pilpres Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," ujar SBY. 

Dalam Rapimnas Partai Demokrat pada Kamis (15/9/2022), SBY menyampaikan pidato yang bersifat internal di hadapan sekira tiga ribu kader partainya. Namun waktu itu, pidato dari Presiden ke-6 Republik Indonesia itu tertutup untuk media. 

Adapun Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menampung aspirasi para Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dalam Rapimnas yang mendorongnya maju di Pilpres 2024. Aspirasi tersebut akan menjadi bahan ikhtiar dirinya untuk menghadapi kontestasi nasional tersebut. 

"Saya dengar tadi adalah harapan kader, termasuk para ketua DPD, ketua DPC yang menyerahkan harapan dan amanah kepada saya. Untuk juga berikhtiar, untuk juga menjadi bagian dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024," ujar AHY dalam pidato penutupan Rapimnas Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022). 

Dia menerima aspirasi dari pada DPD Partai Demokrat sebagai bagian dari semangat menjemput kemenangan di pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun dalam pidatonya tersebut, AHY kembali mengingatkan realita politik Pilpres, yang membutuhkan koalisi untuk berkontestasi.

"Dalam realitas politik di Indonesia, tentu kita harus membangun kebersamaan dengan partai-partai politik lain. Dengan koalisi yang InsyaAllah juga bisa terbangun, karena itulah satu-satunya jalan kita bisa berlayar dan tiba di tujuan pada tahun 2024 nanti," ujar AHY.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement