Senin 19 Sep 2022 23:39 WIB

Stafsus Wapres: Azyumardi tak Mau Korbankan Akademik Demi Politik

Stafsus Wapres Masykuri Abdillah ingat Azyumardi sebagai tokoh kritis

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra. Masykuri Abdillah selaku Staf Khusus Wakil Presiden RI Maruf Amin menyebut almarhum Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Jakarta ProfesorAzyumardi Azra konsisten tidak mau mengorbankan akademik demi kepentingan politik
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra. Masykuri Abdillah selaku Staf Khusus Wakil Presiden RI Maruf Amin menyebut almarhum Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Jakarta ProfesorAzyumardi Azra konsisten tidak mau mengorbankan akademik demi kepentingan politik

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Masykuri Abdillah selaku Staf Khusus Wakil Presiden RI Maruf Amin menyebut almarhum Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Jakarta ProfesorAzyumardi Azra konsisten tidak mau mengorbankan akademik demi kepentingan politik

"Sangat konsisten dalam arti memang dia tidak mau mengorbankan akademik beliau untuk kepentingan politik, misalnya. Jadi, waktu beliau menjadi rektor itu tetap saja beliau menyampaikan hal-hal, kalau itu kritis ya kritis," kata Masykuri usai melayat di rumah duka AzyumardiAzra di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin malam.

Saat Azyumardi menjabat Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006, Masykuri sebagai Pembantu Rektor IV (Bidang Kerja Sama) IAIN Jakarta tahun 2000-2003, dilanjutkan Pembantu Rektor I (Bidang Akademik) UIN Jakarta tahun 2003-2007.

"Juga sama di antara intelektual atau akademisi sangat konsisten untuk menyuarakan kebenaran dalam arti memberikan pikiran-pikiran alternatif itu beliau masih tetap konsisten di situ," kata Masykuri.

Ia juga mengakui sosok almarhum sebagai seorang yang sangat detail dalam pekerjaan.

"Jadi, beliau sebagai seorang pemimpin, beliau mengerti detail-detailnya. Biasanya pemimpin itu tahunya hanya garis besar, apalagi beliau seorang intelektual biasanya hanya teoritis saja. Tetapi tidak, beliau ternyata mempunyai kemampuan luar biasa dan sangat detail," ujarnya.

"Misalnya, kalau kaitan dengan perguruan tinggi masalah kurikulum, masalah perkuliahan, kemudian yang terkait dengan persoalan keuangan, persoalan yang terkait kemahasiswaan, beliau tahu secara detail. Ini saya kira tidak banyak orang miliki," kata Masykuri lagi.

Azyumardi Azra mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, pada Ahad (18/9) pukul 12.30 waktu setempat.

Mantan Rektor UIN Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement