Sabtu 17 Sep 2022 06:36 WIB

Pemprov Sulsel Ajukan RAPBD-P 2022 Senilai Rp 9,4 Triliun

Perubahan APBD meningkat sebesar Rp 131 miliar dari pengusulan semula Rp 9,3 triliun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengajukan kembali Rancangan Anggaran Pendapatan dan Rencana Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) tahun anggaran 2022 senilai Rp 9,4 triliun lebih untuk dibahas di tingkat DPRD Sulsel. Perubahan dilakukan dengan menyesuaikan pendapatan.

"Pemprov merencanakan target belanja daerah dalam Rancangan Perubahan APBD tahun anggaran 2022 sebesar Rp 9,4 triliun lebih," kata Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Kota Makassar, Jumat (16/9/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan kondisi pemulihan ekonomi pandemi Covid-19 serta penyesuaian perubahan APBD 2022 dari pengusulan semula Rp 9,3 triliun meningkat sebesar Rp 131 miliar lebih atau 1,43 persen dari target APBD Pokok 2022. Selain itu, penyusunan RAPBD-P 2022 menyesuaikan rencana penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 72 miliar atau 1,44 persen.

Sedangkan rencana jenis penerimaan pendapatan transfer dari pemerintah pusat juga meningkat sebesar Rp 39 miliar atau 0,96 persen. Sementara jenis lain-lain pendapatan daerah yang sah juga mengalami peningkatan yang bersumber dari penetapan alokasi program hibah jalan daerah dengan kenaikan sebesar Rp 20 miliar lebih atau 16,21 persen dari target APBD pokok 2022.

"Hal ini dikarenakan prioritas belanja daerah masih fokus pada upaya pemulihan ekonomi daerah," kata Andi. Apabila melihat angka tersebut, kata Andi, secara kumulatif meningkat sebesar Rp 297,58 miliar lebih atau sekitar tiga persen. Dan untuk APBD pokok 2022 diketahui sebesar Rp 9,10 triliun lebih.

"Kami sangat berharap dalam kondisi seperti ini, seluruh pihak bahu-membahu mendorong potensi yang ada, agar dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mampu mengakumulasi kekuatan pemulihan yang lebih berkualitas," kata Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement