REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, menggelar pasar murah sejumlah komoditas untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok setelah penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja Ngawi Yusuf Rosyadi mengatakan pasar murah digelar dengan menggandeng sejumlah mitra, seperti Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
"Kegiatan ini sebagai bentuk intervensi pemda terhadap kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional saat ini. Terlebih setelah penyesuaian harga BBM yang ditetapkan pemerintah pusat," ujar Yusuf Rosyadi di Ngawi, Jumat (16/9/2022).
Menurut dia, sesuai rencana, pasar murah tersebut akan digelar setiap Jumat. Sejumlah bahan pokok yang dijual dalam pasar murah tersebut di antaranya, beras, gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam ras. Selain itu juga sejumlah sayuran seperti bawang merah, bawah putih, dan cabai.
"Bahan pokok tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran. Hal ini karena harga jual yang ditetapkan telah mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah," kata dia.
Selisih sekitar Rp1.000 hingga Rp4.000 dibandingkan dengan harga di pasaran. Misalnya harga minyak goreng dijual seharga Rp13.000 per liter dari harga pasaran Rp14.000 per liter. Kemudian telur ayam ras dijual Rp24.000 per kilogram dari harga pasaran Rp28.000 per kilogram.
"Dengan intervensi tersebut, diharapkan harga bahan pangan di pasaran tidak melonjak dan inflasi daerah dapat terkendali," katanya.
Yusuf menambahkan, selain pasar murah, Pemkab Ngawi juga membagikan benih cabai ke warga. Hal itu bertujuan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan cabai dengan hasil tanamannya sendiri.