Kamis 15 Sep 2022 16:53 WIB

AHY: Rakyat Merindukan Era SBY

AHY menyoroti kebijakan pemerintah saat ini yang seakan tak memprioritaskan rakyat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpidato di acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpidato di acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masyarakat merindukan pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Masa ketika 10 tahun pemerintahannya yang memprioritaskan rakyat dalam kebijakannya. 

AHY menyoroti kebijakan pemerintah saat ini yang seakan justru tak memprioritaskan rakyat. Kebijakan seperti naiknya harga bahan pokok hingga dikuranginya subsidi bahan bakar minyak (BBM) justru menambah penderitaan masyarakat yang tengah pulih dari pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Rakyat juga membandingkan kehidupan mereka dulu dan sekarang, dulu mah begitu, sekarang, intinya apa? Rakyat merindukan siapa? SBY dengan kepimpinan dari partai? Demokrat," ujar AHY dalam pidatonya di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).

Pada era pemerintahan SBY, sebanyak 8,6 juta orang diklaim keluar dari kemiskinan. Kala itu, 10 juta pengangguran mendapatkan pekerjaan dan rasio utang Indonesia menurun. 

Anggaran pendidikan nasional juga meningkat drastis selama 10 tahun kepemimpinannya. "Kita tidak perlu melebih-lebihkan, ini data, tapi ini kita tersenyum miris saat ada yang mengatakan seolah-olah (kebijakan) baru sekarang. Padahal ini pekerjaan besar semua, pekerjaan besar lintas generasi," ujar AHY.

Pada era pemerintahan SBY, gaji aparatur sipil negara (ASN), polisi, dan TNI naik sebanyak sembilan kali. Banyak guru honorer yang akhirnya juga diangkat menjadi ASN, yang hal tersebut tak terjadi saat ini.

Perbaikan dan perubahan Indonesia akan menjadi narasi besar dari Partai Demokrat. Jangan sampai kader dan simpatisan Partai Demokrat menjadi pihak yang justru mengecewakan rakyatnya.

"Gemakan semangat perubahan dan perbaikan. Jangan ragu, tapi perubahan dan perbaikan ada rumahnya. Di mana rumahnya? Demokrat," tegas putra sulung SBY itu. 

Rapimnas Partai Demokrat berlangsung hingga Jumat (16/9/2022) besok. Rapimnas menjadi salah satu forum dalam memutuskan hal-hal yang bersifat strategis dan politik untuk masa depan.

Rapimnas tersebut mengambil tema "Partai Demokrat Bersama Rakyat Memperjuangkan Perubahan dan Perbaikan". Forum tersebut dihadiri sekita tiga ribu kader dari seluruh wilayah Indonesia.

"Semoga kebersamaan ini menambah soliditas dan loyalitas kita kepada Partai Demokrat," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam pembukaan Rapimnas Partai Demokrat.

Demokrat berharap forum tersebut dapat menghasilkan keputusan strategis untuk menghadapi kontestasi nasional mendatang. Kesolidan kader dalam Rapimnas akan menjadi upaya menjemput kemenangan di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Semoga kebersamaan kita menjadi energi positif yang menguatkan dalam upaya menjemput kemenangan Partai Demokrat pada Pemilu 2024," ujar Riefky. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement