Kamis 15 Sep 2022 16:25 WIB

Pergeseran Tanah di Bojong Koneng Rusak Puluhan Bangunan dan Jalan

Ada 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Bojong Koneng.

Red: Nur Aini
Pergeseran tanah ilustrasi. Pergeseran tanah yang terjadi di wilayah Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.
Foto: Dok. Pemdes Sukawangi
Pergeseran tanah ilustrasi. Pergeseran tanah yang terjadi di wilayah Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pergeseran tanah yang terjadi di wilayah Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan bahwa ada 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Bojong Koneng.

Baca Juga

"Dari kejadian ini yang terdampak 20 KK, kemudian yang terancam saat ini 177 KK dari dua RW dengan total (penghuni) 589 jiwa," kata Aris saat ditemui di lokasi bencana pada Kamis (15/9/2022).

Ia menuturkan bahwa pergeseran tanah mulai menyebabkan permukaan jalan retakpada Rabu (14/9) siang dan kejadian itu mendorong warga yang tinggal di sekitarnya mengungsi ke rumah kerabat. Saat ini, satu kilometer dari dua kilometer jalan yang dibeton oleh Pemerintah Desa BojongKoneng pada tahun 2021 rusak akibat pergeseran tanah.

Aris mengemukakan kemungkinan hujan deras yang turun sejak Senin (12/9) memicu pergeseran tanah di Desa BojongKoneng, yang berada di daerah perbukitan.

"Sebelumnya tiga hari hujan berturut-turut di sini, sore itu (Rabu) pada pukul 15.30 WIB tanah mulai bergerak," kata Aris.

Di samping itu, Kecamatan Babakan Madang termasuk wilayah yang rawan mengalami pergeseran tanah di Kabupaten Bogor.

Badan Informasi Geospasial (BIG) menyatakan bahwa ada 10 kecamatan di Kabupaten Bogor yang berisiko tinggi mengalami bencana akibat pergerakan tanah, yakni Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Citeureup, Babakan Madang, Sukamakmur, Tamansari, Tenjolaya, Cijeruk, dan Cigombong.

"Ada beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan kawasan rawan gerakan tanah, di antaranya topografi wilayah tersebut. Asumsinya, semakin curam tentu akan semakin rentan terjadinya gerakan tanah," kata Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement