Kamis 15 Sep 2022 06:58 WIB

Di Rapimnas, Partai Demokrat Diprediksi Bakal Tetapkan Capres yang Diusung

Ada tiga hal yang dibahas dalam rapat Rapimnas Partai Demokrat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
Foto: istimewa/doc pribadi
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat akan melaksanakan Rapimnas di Jakarta pada 15-16 September 2022. Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga memprediksi, ada tiga hal yang dibahas dalam rapat Rapimnas tersebut.

"Pertama, menetapkan capres yang akan diusung pada kontestasi Pilpres 2022," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9).

Dia menambahkan, jika melihat arus akar rumput, ada dua kandidat yang menonjol, yaitu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Karena keduanya sama kuat, maka siapa yang menjadi capres dan cawapres tampaknya akan dilihat dari capres yang akan diusung partai yang akan diajak koalisi. 

"Untuk itu, kemungkinan besar partai Demokrat akan mengusung Anies sebagai capres dan AHY sebagai cawapres," ujarnya.

Karena itu, Jamiluddin menyarankan, agar Partai Demokrat sebaiknya mengumumkan capres dan cawapres menjadi satu paket usai Rapimnas. Paket tersebut yang selayaknya didorong ke partai koalisi untuk diusung pada Pilpres 2024.

Selain mengumumkan capres dan cawapres, agenda Rapimnas Partai Demokrat kali ini juga diprediksi dilakukan untuk menentukan koalisi. Dia melihat, belakangan ini, Partai Demokrat lebih intens berkomunikasi dengan Nasdem dan PKS, maka kemungkinan besar akan diputuskan koalisi dengan kedua partai tersebut.

"Kalau Partai Demokrat pada Rapimnas nanti menetapkan koalisi dengan Nasdem dan PKS, maka paket Anies-AHY tampaknya memang sudah dikomunikasi sebelumnya. Karena itu, kemungkinan penolakan terhadap duet Anies-AHY dapat diminimalkan," ungkapnya.

Terakhir, Jamiluddin memprediksi, agenda Rapimnas akan membahas kenaikan harga BBM. Mencermati dari pernyataan elite politik Partai Demokrat belakangan ini, maka Rapimnas diperkirakan akan merekomendasikan penolakan kenaikan harga BBM.

"Kalau Partai Demokrat nantinya menolak kenaikan BBM, maka sebaiknya diikuti dengan solusi. Dengan begitu Partai Demokrat akan menjadi partai solutif bagi rakyat. Hal itu sesuai dengan slogannya, berkoalisi dengan rakyat," ucap mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement