Rabu 14 Sep 2022 17:36 WIB

Yenny Wahid Ingatkan Eko Kuntadhi Jaga Adab di Media Sosial

Yenny Wahid mengatakan ekspresi media sosial tetap harus bisa dipertanggungjawabkan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Yenny Wahid mengatakan pentingnya siapapun menjaga perasaan orang lain saat berinteraksi di media sosial, Kepada Eko Kuntadhi, Yenny mengingatkan mengedepankan akhlakul karimah dalam berekspresi di media sosial sehingga tidak melukai perasaan orang lain.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Yenny Wahid mengatakan pentingnya siapapun menjaga perasaan orang lain saat berinteraksi di media sosial, Kepada Eko Kuntadhi, Yenny mengingatkan mengedepankan akhlakul karimah dalam berekspresi di media sosial sehingga tidak melukai perasaan orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri sulung mantan presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid ikut menegur pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang telah menyinggung Ustadzah Ning Imaz dalam video yang diunggah di Twitter. Yenny mengingatkan agar Eko Kuntadhi sebagai pegiat medsos, harus tetap menjaga perasaan orang lain.

"Kita mengimbau agar semua pegiat media sosial untuk mengedepankan akhlakul karimah dalam berekspresi di media sosial sehingga tidak melukai perasaan orang lain," kata Yenny Wahid melalui pesan WA kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Ia mengingatkan pentingnya menjaga perasaan orang lain ini, apalagi hal yang dikritisi terkait agama tertentu. Menurut dia, ini berlaku untuk semua pihak, tidak hanya bagi Eko Kuntadhi saja tapi semua pengguna dan penggiat media sosial.

Walaupun media sosial adalah dunia maya, menurut Yenny bukan berarti semua yang diekspresikan itu tanpa tanggung jawab. Justru tetap sama, baik di dunia nyata maupun di dunia maya semua ekspresi ke publik harus berani dipertanggungjawabkan.

"Kalau di dunia nyata kita tidak mau dimaki, tentu di dunia maya juga jangan hilang sopan santun," terangnya.

Hal yang sama disampaikan Wakil Sekjen PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan. Rahmat juga mengingatkan Ketua Umum Kornas Ganjarist Eko Kuntadhi agar tidak lagi melakukan caci maki dan hinaan merendahkan orang lain lagi di media sosial. Ia juga meminta ini jadi pembelajaran agar tidak lagi mengulang kesalahan serupa.

"Janganlah suka mencaci maki, menghina dan merendahkan martabat orang lain di depan umum," kata Rahmat, Rabu (14/9/2022).

Menurutnya menjaga diri, berhati-hati berkomentar itu lebih baik daripada merasa lebih pintar. Rahmat menyebut, mungkin Eko secara pribadi awalnya berpikir ia merasa lebih mengerti dan Ning Imaz terbatas keilmuannya. Tapi masyarakat ternyata melihat sebaliknya.

"Jadi jangan kita merasa lebih pintar dan alim dari mereka. Mari kita hormati para guru pesantren. Ilmu dan keikhlasan Ning Imaz telah teruji sepanjang sejarah," katanya mengingatkan.

Karena itu, Rahmat meminta Eko Kuntadhi jaga kesopanan dan etika itu. Terutama kepada para para ustadz dan ustadzah yang mereka yang telah menimba ilmu, dan berkorban untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa.

Ustadzah Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz menjadi korban penghinaan dan pelecehan di linimasa Twitter. Ning Imaz menjadi bahan olok-olok dan pelecehan seksual ketika videonya tentang ceramah kehidupan di surga dikomentari pegiat media sosial Eko Kuntadhi dengan akun @_ekokuntadhi.

Dalam statusnya, Eko mengunggah video berjudul 'Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan' dengan isi video tausiyah Ning Imaz. Unggahan Eko ini mendapat reaksi keras dari warganet, terutama kader Nahdliyin. Bahkan suami Ning Imaz meminta ada iktikad baik dari Eko Kuntadhi meminta maaf secara langsung kepada dia dan istrinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement