Rabu 14 Sep 2022 17:23 WIB

Keseleo Berpikir Eko Kuntadhi

Eko Kuntadhi mirip buzzer yang menikmati praktik eksploitasi politik identitas.

Sejumlah santri keluar dari dalam ruangan usai mengaji di pondok pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur. Pegiat media sosial Eko Kuntadhi disebut akan menyambangi Lirboyo untuk meminta maaf atas kasus dugaan penghinaan terhadap ustadzah Ning Imas.
Foto:

Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Saifullah Yusuf menilai, perlu ada pelajaran sanksi yang tegas agar hal yang sama tidak diulangi. "Kita ingatkan mas Eko lebih hati-hati pertimbangkan dampaknya. Karena akan ada sanksinya, kalau siap bertanggung jawab harusnya videonya tidak perlu dicabut. Tapi ini kan dicabut," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).

Karena itu, Wali Kota Pasuruan ini juga mengingatkan kepada Eko Kuntadhi harus betul-betul bisa bertanggungjawab. Setelah mengunggah video yang tidak ia pertimbangkan tersebut. Karena dari video yang ia buat dengan asal komentar itu, kemudian publik Nahdliyin menjadi ramai, terus ketika hal ini ramai, justru dia cabut atau hapus dari unggahan.

"Jadi kayaknya dia terburu-buru mengomentari hal yang tak ada dasar ilmunya. Sebab ini menyangkut agama, harusnya dia pertimbangkan. Kemudian karena tidak mempertimbangkan dalam dalam itu, akhirnya jadi fitnah dan ramai," terangnya.

Gus Ipul juga menyayangkan ketika unggahan Eko Kuntadhi itu diikuti akun-akun anonim dengan mengunggah video yang sama. Jadi, ia menilai, memang niatnya kayaknya memang bikin ramai saja. Gus Ipul juga tidak tahu apa tujuan mereka setelah itu menjadi ramai sebenarnya.

Dan ia mengatakan pada hakikatnya, kalau seseorang ada perbedaan pandangan dan pendapat itu sah-sah saja, tidak ada masalah. Tetapi selama perbedaan pendapat itu disampaikan secara argumentasi yang sehat. Yakni, diwarnai dengan argumentasi yang cukup, bukan nyinyir, dan bukan satu pendapat disikapi dengan pernyataan yang keluar dari konteks.

"Kalau ada perbedaan pendapat silahkan disampaikan argumentasinya, sampaikan, mana kitab referensi lain dari dia. Orang boleh tidak setuju tapi ada dasar perdebatan wacananya, referensinya, mana," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Ia mengingatkan jangan seperti Eko Kuntadhi, ia unggah video menjelek-jelekkan, itu kemudian diikuti unggahan yang sama di akun anonim lain. Setelah diunggah dan menjadi ramai, kemudian video itu dihapus. Padahal video yang diunggah itu telah membuat narasi mencemooh, menghina karakter orang menafsirkan diluar konteksnya.

Suami dari Ning Imaz, Gus Rifqil Moeslim mengaku pihaknya belum mendapat permintaan langsung dari Eko Kuntadhi untuk bertemu. Gus Rifqil meminta Eko Kuntadhi datang langsung ke Lirboyo kalau mau meminta maaf.

"Saya minta dia ketemu langsung di Lirboyo," kata Gus Rifqil, yang juga sosok pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo.

Gus Rifqil mengultimatum, ia akan menunggu sampai besok Kamis (15/9/2022) kedatangan Eko Kuntadhi, apabila ia berniat sunguh-sungguh untuk meminta maaf. "Besok sore, (Kamis 15 September 2022)," ujar Gus Rifqil, memberi tenggat waktu kepada Eko Kuntadhi.

Sementara Eko Kuntadhi ketika dihubungi Republika mengaku khilaf dan minta maaf atas komentar yang telah disematkan pada video kajian Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra. "Insya Allah besok, Kamis (15/9/2022), saya juga akan berkunjung ke Pesantren Lirboyo untuk meminta maaf kepada yang bersangkutan secara langsung. Meminta maaf pada warga PP Lirboyo, para kiai, santri termasuk seluruh alumninya," ujar dia.

Menurut Eko, berkenaan dengan unggahan dia di Twitter kemarin yang mencomot video dari Tiktok ternyata video itu sudah diberi caption yang tidak pantas. "Saya menghaturkan permohonan maaf kepada Ning Imas, Gus Rifqil, keluarga besar Lirboyo dan seluruh guru dan teman-teman NU. Saya akui saya kurang teliti saat men-share potongan video tersebut,"jelas dia.

Ketika sadar ada yang tidak sesuai dengan caption video tersebut, dia langsung menghapusnya. Dia berjanji akan bertanggungjawab atas kekurangtelitiannya. Dia berharap seluruh pihak yang telah tersinggung dengan tindakannya akan memaafkan khususnya warga nahdiyin.

photo
Video tausiyah Ustadzah Ponpes Lirboyo, Imaz Fatimatuz Zahra alias Ning Imaz menjadi bahan olok-olok sebagian warganet. - (Istimewa)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement