Rabu 14 Sep 2022 11:42 WIB

PT KAI Jelaskan Keunggulan Naik Kereta karena Aman dan Ramah Lingkungan

Satu perjalanan kereta dapat menggantikan 160 mobil atau 560 motor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rangkaian Kereta Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta berhenti di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2022).
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Rangkaian Kereta Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta berhenti di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan, perjalanan kereta semakin diminati masyarakat karena aman, nyaman, tepat waktu, dan juga ramah lingkungan. KAI pun konsisten menyediakan layanan kereta api yang optimal, baik untuk angkutan penumpang ataupun barang.

"Dengan beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke kereta api, akan dapat mengurangi angka kecelakaan, kemacetan, emisi gas buang kendaraan, serta mengefisienkan waktu dan tenaga," kata VP Pubic Relations KAI, Joni Martinus di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Joni mengatakan, keunggulan kereta yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, di antaranya efisiensi pada penggunaan ruang dan energi. Efisiensi kereta dapat dilihat dari kapasitas angkut yang besar. Dalam sekali jalan, satu rangkaian kereta jarak jauh terdiri atas delapan hingga 14 rangkaian dengan kapasitas hingga 1.120 tempat duduk.

Jika dibandingkan dengan mobil pribadi berkapasitas tujuh orang atau motor berkapasitas dua orang maka satu perjalanan kereta dapat menggantikan 160 mobil atau 560 motor. Menurut Joni, Kementerian Perhubungan juga menyampaikan, emisi yang dihasilkan kereta jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan mobil atau pesawat.

Dalam 200 mil perjalanan, sambung dia, emisi yang dihasilkan mobil atau pesawat lima kali lipat jika dibandingkan dengan kereta. Berdasarkan penelitian dari Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris via Our World in Data, emisi setara karbondiaoksida (CO2) per penumpang per km pada kereta adalah 41 gram, sepeda motor 103 gram, dan mobil 192 gram.

Dengan demikian perjalanan kereta dengan 1.120 penumpang hanya menghasilkan 45.920 gram CO2 per km. Angka itu jauh lebih rendah dibanding motor sebanyak 115.360 gram CO2 dan mobil sebanyak 215.040 gram CO2.

Joni mengatakan, KAI juga memiliki layanan kereta ramah lingkungan dengan menggunakan sumber energi listrik yang bebas emisi, yakni KRL Commuter Line Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, Kereta Bandara Soekarno-Hatta, serta LRT Sumatra Selatan. Ke depan, juga akan hadir kereta berenergi listrik pada LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement