Rabu 14 Sep 2022 10:22 WIB

Kapolda dan Pangdam Jaya Apresiasi Pendemo Gelar Aksi Secara Tertib

Mayjen Untung berharap demo di Patung Kuda akan menjadi contoh pihak lain.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Mahasiswa dan pelajar mengikuti aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022) malam WIB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mahasiswa dan pelajar mengikuti aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto mengapresiasi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan kaum buruh dan mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022). Keduanya mengucapkan terima kasih kepada para demonstran yang telah menggelar aksi unjuk rasa dengan tertib.

"Mengapa saya mengucapkan terima kasih, karena mahasiswa dan kaum buruh telah menyampaikan pendapatnya dengan tertib," ujar Fadil sesaat setelah massa aksi unjuk rasa membubarkan diri di lokasi, Selasa malam WIB.

Hal senada juga disampaikan oleh Untung. Dia memberikan apresiasi yang tinggi massa aksi unjuk rasa atas ketertibannnya. Sehingga Untung berharap yang terjadi akan menjadi contoh pihak lain. Dia menyebutkan, meski aksi unjuk rasa diikuti oleh ribuan massa yang terdiri dari berbagai elemen tapi dapat berjalan dengan kondusif.

"Kita harapkan aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan juga bisa dilaksanakan dengan damai agar Indonesia ke depan bisa terus maju," ucap Untung.

Ribuan demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Selatan telah membubarkan diri. Massa aksi sempat ricuh dan tertahan di lokasi hingga sekitar pukul 19.40 WIB sebelumnya akhirnya membubarkan diri.

Kemudian sekitar 20.30 WIB seluruh demonstan telah meninggalkan kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka meninggalkan lokasi sembari menyalahkan flare asap dan juga kembang api. Mereka membubarkan diri setelah pihak kepolisian terus menerus meminta agar massa bubar karena telah melewaati batas waktu.

"Adik-adik mahasiswa yang kami hormati, mohon untuk segera meninggalkan lokasi," pinta seorang petugas melalui pengeras suara. Setelah, massa akhirnya bubar dengan sendirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement