Selasa 13 Sep 2022 19:51 WIB

Pertama di Indonesia, Sumbar Luncurkan 50 Desa Wisata Agro

Seluruh unsur pentahelix pariwisata bersama membangun ekosistem desa wisata agro

Menyongsong Visit Beautiful West Sumatera 2023, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy meresmikan 50 Desa Wisata Agro Sumatera Barat dari salah satu destinasi unggulan, yakni Desa Wisata Kubu Gadang, Padang Panjang, Selasa (13/9/2022).
Foto: istimewa
Menyongsong Visit Beautiful West Sumatera 2023, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy meresmikan 50 Desa Wisata Agro Sumatera Barat dari salah satu destinasi unggulan, yakni Desa Wisata Kubu Gadang, Padang Panjang, Selasa (13/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Menyongsong Visit Beautiful West Sumatera 2023, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy meresmikan 50 Desa Wisata Agro Sumatera Barat dari salah satu destinasi unggulan, yakni Desa Wisata Kubu Gadang, Padang Panjang, Selasa (13/9/2022).

Ke-50 Desa Wisata Agro yang diresmikan tersebut tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Kabupaten Tanah Datar menjadi penyumbang terbanyak dengan lima destinasi Desa Wisata Agro.

Baca Juga

Wakil Gubernur Audy Joinaldy mengatakan, hal ini merupakan suatu inovasi yang membanggakan. Dimana seluruh unsur pentahelix pariwisata bahu-membahu membangun ekosistem desa wisata agro yang berkolaborasi dengan sektor pertanian sebagai salah satu mata pencarian utama masyarakat Sumatera Barat.

"Saya rasa ini baru pertama di Indonesia, provinsi yang punya Desa Wisata Agro. 57 persen tenaga kerja di Sumbar terlibat di sektor pertanian, hampir 25 persen PDRB Sumbar juga dari sektor pertanian. Jadi kiranya layak kita kolaborasikan tourism dengan agro menjadi Desa Wisata Agro," papar Wagub.

photo
Seluruh unsur pentahelix pariwisata bahu-membahu membangun ekosistem desa wisata agro yang berkolaborasi dengan sektor pertanian sebagai salah satu mata pencarian utama masyarakat Sumatera Barat. - (istimewa)

 

Selain itu, Wagub juga menyinggung upaya-upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan kunjungan wisata. Diantaranya kembali diperolehnya izin pintu masuk kedatangan internasional di Bandara Internasional Minangkabau, kerjasama dengan maskapai penerbangan, maupun universitas-universitas yang fokus dalam penelitian pengembangan kepariwisataan. "Alhamdulillah BIM sudah boleh lagi untuk penerbangan internasional, secepat mungkin akan dibuka lagi penerbangan Padang-Kuala Lumpur," kata Wagub melanjutkan.

Sedangkan untuk turis mancanegara asal Australia, Wagub menyampaikan saat ini tengah mengusahakan pembukaan penerbangan langsung dari Denpasar ke Padang. Dengan dibukanya akses tersebut, Wagub berharap dapat meningkatkan kunjungan turis Australia berselancar di Kepulauan Mentawai.

Sementar itu, berkaitan dengan pengembangan Desa Wisata Agro, Walikota Padang Panjang Fadly Amran memberikan apresiasi pada niniak mamak di Sumatera Barat. Menurutnya selama ini niniak mamak telah berpikir jauh ke depan dalam menjaga presevasi lingkungan, hingga saat ini kita dapat merasakan kelestarian alam berpadu potensi pertanian dan perkebunan."Ini menjadi potensi Sumatera Barat, sehingga bisa dimanfaatkan di bidang pertanian, perkebunan dan pengembangan Desa Wisata Agro agro," tuturnya.

Adapun untuk pengembangan 50 Desa Wisata Agro yang telah diresmikan, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda menjelaskan, setiap Desa Wisata nantinya akan diberikan pembimbingan oleh pentahelix pariwisata. Diharapkan dengan pembimbingan ini, dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman entrepreneurship kepariwisataan Pokdarwis selaku pengelola.

"Pada tahap pertama, bekerjasama dengan Bank Nagari, PHRI dan stakeholder lainnya, kita akan berikan pembimbingan entrepreneurship yang dikolaborasikan dengan konsep pariwisata agar dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat," jelas Budi.

Mengakhiri peluncuran 50 Desa Wisata Agro tersebut, Pemprov Sumbar bersama Bank Nagari dan PHRI menandatangani perjanjian kerjasama guna pengembangan, pemasaran dan akses pelayanan perbankan bagi Desa Wisata Agro. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement