Selasa 13 Sep 2022 08:37 WIB

Persediaan Blanko KTP di Disdukcapil Kabupaten Tangerang Habis

Blanko KTP kosong baru kali ini terjadi di Kabupaten Tangerang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga mengikuti proses perekaman data untuk pembuatan KTP-elektronik (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga mengikuti proses perekaman data untuk pembuatan KTP-elektronik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Persediaan blanko kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang ada di Dinas Kependukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang telah habis. Sehingga kegiatan pencetakan dokumen kependudukan dihentikan sementara. Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Pendusuk Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Hedi Mochamad Hertadi mengatakan, persediaan blanko habis sejak tiga hari lalu.

"Ya, kami kehabisan blanko sudah tiga hari lalu. Tapi insya Allah untuk pelayanan kamiakan maksimalkan, dengan sementara melayani pencatatan biodata," kata Hedi di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (12/9/2022).

Dia menuturkan, jika persediaan blanko KTP elektronik selama ini didistribusikan langsung dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri. Saat ini, kata Hedi, Disdukcapil Kabupaten Tangerang masih menunggu pengadaan blanko dari Kemendagri.

"Makanya kami dari daerah itu menunggu dari pusat, karena pengadaannya langsung dari pusat. Jadi tidak ada pengadaan di daerah masing-masing," ujar Hedi. Dia menyampaikan, Disdukcapil Kabupaten Tangerang sedang berupaya memaksimalkan pelayanan masyarakat dengan mengeluarkan surat keterangan (suket).

Pun biodata dokumen kependudukan juga dikeluarkan untuk diberikan kepada warga sebagai pengganti KTP-el sementara. "Untuk pelayanan secara daring juga kami masih aktif, seperti melalui WhatsApp. Kami masih bisa," kata Hedi.

Pihaknya mengaku, dengan kekosongan persediaan pada blanko KTP ini baru kali ini terjadi. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah sampai kehabisan. "Baru kali ini saja kami kosong, sebelumnya lancar-lancar saja. Dan ini baru tiga hari ke belakang ini," ujarnya pula.

Sementara, untuk mengejar kekurangan penerbitan KTP elektronik, pihaknya telah mengajukan ke pemerintah pusat sebanyak 100 ribu blanko KTP. "Pengajuan di tahun 2021 saja kami ajukan sebanyak 100 ribu per tiga bulan. Dan kami usahakan sesegera mungkin memonitoring dari kebutuhan itu," kata Hedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement