Senin 12 Sep 2022 23:23 WIB

Pengamat: Demo BBM Jangan Bernuansa Politis Pragmatis

Pengamat nilai demo BBM sah-sah saja dilakukan

Demo BBM (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Demo BBM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, mengatakan unjuk rasa menolak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sah-sah saja dilakukan. Namun, ia mengingatkan agar demo tidak bernuansa politis pragmatis.

"Lebih cenderung politis daripada nonpolitis. Sederhana saja melihatnya, kan banyak masyarakat yang kesejahteraan belum terpenuhi, kok tidak demo soal itu. Maka menurut saya demo ini punya agenda politik pragmatis," kata Emrus saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Meski demikian, lanjut Emrus, masyarakat berunjuk rasa tentu saja sah-sah saja, karena hal itu hak semua orang dalam negara demokrasi. Kemudian, Emrus menegaskan kalau unjuk rasa berbasis kepentingan masyarakat luas, semua kebijakan yang tidak berpihak tentunya direspons dengan unjuk rasa sebagai bentuk protes. Namun, menurut Emrus kenyataannya tidak demikian.

Menurut Emrus perwakilan pengunjuk rasa dan pemerintah bisa saja menggelar audiensi. Perwakilan pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi dan pemerintah menjelaskan tujuan kebijakan.

"Demonstran tulus menyampaikan dan pemerintah tulus memberikan respons. Tapi kalau ada agenda lain di balik itu, akan sulit dipertemukan," ucap Emrus.

Sementara itu, Analis Utama Ekonomi Politik Lab45 Reyhan Noor mengatakan unjuk rasa sah-sah saja, terlepas dari afiliasi apa pun yang menyelenggarakan, namun dengan catatan substansi yang diangkat masih relevan.

"Nuansa politik pasti ada di setiap unjuk rasa karena sebagai bentuk ekspresi atas kepentingan dari konstituen yang diwakilkan. Dalam pengambilan kebijakan, seperti penyesuaian harga BBM, akan sangat sulit untuk memenuhi semua kepentingan yang ada," ujar Reyhan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement