Jumat 09 Sep 2022 21:54 WIB

Sembilan Titik di Kota Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor

Hujan deras menyebabkan bencana di sembilan titik berbeda.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Warga membersihkan lumpur usai banjir (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iman Firmansyah
Warga membersihkan lumpur usai banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak sembilan titik di Kota Sukabumi dilanda bencana banjir dan longsor pada Jumat (9/9/2022). Bencana tersebut terjadi setelah Sukabumi diguyur hujan deras sejak Jumat siang.

"Hujan deras menyebabkan bencana di sembilan titik berbeda," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Whardani, Jumat (9/9/2022) malam. Bencana tersebut tersebar di beberapa kecamatan seperti Gunungpuyuh, Cikole, Citamiang, dan Baros. Menurut Imran, titik pertama yakni longsor menimpa satu unit rumah warga di RT 02 RW 04 Kelurahan Sriwedari, Gunungpuyuh. Selanjutnya banjir di Jalan Lio Santa RT 03 RW 01, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang.

Baca Juga

Bencana ketiga terjadi di RT 04 RW 05 Kelurahan Karamat Kecamatan Gunungpuyuh yakni tanggul yang jebol. Titik bencana ke empat yakni pintu masuk Terminal Tipe A Kota Sukabumi.

Imran menuturkan, bencana ke lima yakni sungai meluap Sungai Cigede RW 07 Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros. Ke enam bencana tebing longsor di RT 02 RW 10 Babakan Jampang, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole.

"Bencana longsor atau pergerakan tanah di atas rumah terjadi di Kopeng RT 04 RW 05, Kecamatan Gunungpuyuy," ungkap Imran. 

Titik bencana ke delapan terjadi di RW 04 dan RW 06 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang yakni longsor. Terakhir ke sembilan terjadi bencana luapan air dari drainase di Jalan Sriwidari, RT 03 RW 04 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole. "Laporan bencana di sembilan titik ini sudah ditangani petugas dengan mendatangi lokasi kejadian," ungkap Imran.

Bencana ini terang Imran terjadi akibat tingginya intensitas hujan pada Jumat siang hingga sore. Oleh karenanya warga dan aparat di wilayah diminta siaga dalam menghadapi bencana di tengah intensitas hujan yang tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement