Rabu 07 Sep 2022 14:47 WIB

Mardiono: Soliditas KIB Tetap, tak Terpengaruh Pergantian Pimpinan PPP

PPP tetap bergabung dengan KIB.

Mardiono: Soliditas KIB Tetap, tak Terpengaruh Pergantian Pimpinan PPP. Foto: M Mardiono
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mardiono: Soliditas KIB Tetap, tak Terpengaruh Pergantian Pimpinan PPP. Foto: M Mardiono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Mardiono angkat bicara soal eksistensi PPP di Koalisi Indonesia Bersatu pasca pergantian kepemimpinan di tubuh partainya. Dia menegaskan bahwa di dalam koalisi tersebut, ia memegang posisi sebagai koordinator.

"Saya ada di situ, sudah tentu apa yang menjadi pergantian kepemimpinn di PPP ini tentu tidak akan mempengaruhi KIB itu," kata Mardiono saat dihubungi wartawan, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga

Mardiono mengaku tidak akan menghentikan kerja-kerja politik yang sudah dilakukan para kader termasuk membangun KIB dalam rangka menghadapi Pemilu 2024.

"Konsolidasi, kerja politik termasuk KIB jalan terus," ujarnya.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menyampaikan sebagai koordinator, ia bertugas membangun komunikasi antar ketiga partai itu. Kemudian mempersiapkan konsep-konsep, langkah-langkah politik dalam kolisi.

Terkait kemungkinan diajak koalisi oleh partai lain misalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Mardiono mengakui bahwa politik itu dinamis. Selain itu, dari 9 partai politik, hasil Pemilu 2019, hanya PDIP yang bisa mandiri mencalonkan presiden dan wakil presiden sedangkan yang lain tidak cukup.

"Berarti melakukan kolisi menjadi keniscayaan, kebutuhan yang kita lakukan, sebagaimana undang-undang, capres-cawapres dicalonkan parpol," katanya.

Meskipun demikian, ia meyakini PDIP meskipun sudah cukup mandiri tapi tidak akan mencalonkan capres dan cawapres sendirian. Mereka akan mengajak partai lain untuk bekerja sama.

"Insting politik saya, PDIP pasti akan menggandeng partai politik yang lain sebanyak-banyaknya karena capres-cawapres dipilih rakyat," katanya.

Terlepas dari itu, Mardiono menegaskan bahwa PPP saat ini juga fokus pada konsolidasi internal, menyelesaikan proses estafet kepemimpinan dulu. Setelah itu, baru mengurus agenda-agenda politik berikutnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, menyatakan bahwa sikap PPP terhadap Koalisi Indonesia Bersatu tidak akan berubah meskipun ada pergantian ketua umum.

"Beberapa petinggi partai baik Golkar maupun PAN sudah komunikasi dengan partai kami. Jadi bahwa ini tidak ubah konstelasi perkoalisian," kata politisi yang akrab disapa Awiek itu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 6 September 2022.

Awiek menegaskan KIB tetap solid. Pemberhentian ketua umum di internal partai tidak akan mengganggu konsolidasi yang telah dilakukan bersama KIB.

"Entah ketumnya tetep atau pergantian ketum ya PPP tetep bersama KIB," katanya.

Bahkan, lanjut dia, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono juga punya posisi strategis di KIB. Oleh karena itu, Awiek memastikan bahwa koalisi itu akan terus berlanjut.

"Sepanjang pengetahuan kami dengan KIB tidak ada masalah. Karena Pak Mardiono kan koordinator koalisi dari PPP," kata Awiek.

Sebelumnya, Musyawarah Kerja Nasional PPP yang berlangsung sejak Minggu hingga Senin, 4-5 September 2022, memutuskan Muhammad Mardiono menjadi ketua umum partai berlambang Kabah menggantikan Suharso Monoarfa. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu kini berstatus sebagai pelaksana tugas di partai warna hijau tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement