REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menceritakan mengenai pertemuannya dengan Presiden Rusia dan Ukraina beberapa bulan yang lalu. Dari pertemuan tersebut, Jokowi menyimpulkan bahwa perang antara kedua negara tersebut masih akan berlangsung lama.
Kondisi ini pun tentu akan berdampak pada berbagai sektor, baik sektor pangan, energi, maupun finansial.
“Artinya perang ini masih lama dan dampaknya menghitungnya juga sangat sulit. Ini mau imbasnya ke mana, ke mana lagi,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara sarasehan 100 ekonom Indonesia 2022, Rabu (7/9).
Saat ini, kata Jokowi, harga berbagai komoditas pangan pun sudah mengalami kenaikan. Begitu pula dengan harga energi yang juga sudah naik. Kondisi ini kemudian juga akan berdampak terhadap kondisi finansial berbagai negara.
“Terus berimbas ke mana lagi? Ke keuangan? Iya juga akan lari ke sana juga. Tapi sejauh mana mempengaruhi growth, mempengaruhi inflasi? Negara mana yang kena? Ini yang kita harus hati-hati betul,” kata dia,
Usai bertemu Presiden Rusia dan juga Ukraina, Jokowi berpendapat bahwa perang antara Rusia dan Ukraina tidak akan selesai dalam waktu dekat. Sebab, proses untuk melakukan perundingan dan dialog pun sangat sulit.
“Dari situlah saya menyimpulkan dari diskusi-diskusi dari bicara-bicara yang terakhir ketemu dua Presiden itu saya simpulkan bahwa keadaan ini akan berjalan masih lama lagi. Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan selesai! Sangat tidak mudah,” ujar Jokowi.
Karena itu, saat bertemu dengan Presiden Putin, Jokowi pun memilih untuk membahas terkait krisis pangan akibat blokade Rusia terhadap Ukraina.