Selasa 06 Sep 2022 21:48 WIB

Sebanyak 1.338 Rumah di Bantaran Sungai Palu Terendam Banjir

Korban banjir bantaran sungai Palu saat ini sudah dievakuasi.

Personel TNI dan Polri mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Kampung Baru di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/9/2022). Banjir yang merendam permukiman warga itu diakibatkan hujan lebat yang melanda Kota Palu serta wilayah hulu sungai di Kabupaten Sigi hingga menyebabkan Sungai Palu meluap dan merupakan banjir terparah dalam 10 tahun terakhir.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Personel TNI dan Polri mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Kampung Baru di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/9/2022). Banjir yang merendam permukiman warga itu diakibatkan hujan lebat yang melanda Kota Palu serta wilayah hulu sungai di Kabupaten Sigi hingga menyebabkan Sungai Palu meluap dan merupakan banjir terparah dalam 10 tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu mengatakan kurang lebih 1.338 rumah warga di bantaran sungai Palu terendam banjir akibat air sungai meluap. "Data sementara 1.338 rumah yang terdampak tersebar di enam kelurahan di sekitar bantaran Sungai Palu," kata Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon yang ditemui di Palu, Selasa (6/9/2022).

Ia menjelaskan, banjir kiriman disebabkan hujan mengguyur Kota Palu dan sekitarnya pada Senin (5/9/2022) petang hingga Selasa pagi akibatnya debit air di bagian hulu Kabupaten Sigi meningkat hingga berimbas di bagian hilir Kota Palu. Oleh karena itu, pemerintah setempat melakukan tindakan evakuasi warga terdampak menggunakan perahu karet ke tempat yang aman. Personel BPBD dibantu TNI/Polri dan relawan juga mengevakuasi barang-barang warga di tempatkan di tempat yang aman, khususnya barang-barang elektronik supaya tidak menimbulkan hubungan arus pendek.

Baca Juga

"Pada proses evakuasi kami mengutamakan warga lanjut usia (lansia) dan orang sakit, ibu hamil dan bayi," ujar Presly.

Menurut data sementara BPBD setempat, kurang lebih 3.949 jiwa warga terdampak di enam kelurahan yakni Kelurahan Baru, Lere, Ujuna, Besusu Barat, Lolu dan Lolu Utara, saat ini telah disiapkan lima titik posko pengungsian untuk menampung warga. Selain itu, kebutuhan makanan pengungsi telah ditangani Dinas Sosial dengan mendistribusikan makanan siap saji yang disiapkan melalui dapur umum.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Sulteng meminta bantuan tambahan dapur umum dari BPBD supaya pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak lebih maksimal," ucap Presly.

Dikemukakannya, kegiatan asesmen lapangan terus berlanjut yang dihimpun masing-masing pemerintah kelurahan dengan harapan tidak ada warga yang tidak terlayani dalam situasi darurat. "Kami tidak ingin ada warga yang tidak tertangani kebutuhan dasarnya, dalam hal ini pemenuhan bahan makanan," tutur Presly.

Dilaporkan, hingga Selasa petang debit air di sungai Palu masih tinggi dan pemukiman warga masih terendam. "Apalagi air laut pasang tidak menutup kemungkinan debit air semakin banyak di bagian hilir sungai," demikian Presly.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement