Selasa 06 Sep 2022 21:41 WIB

Banjir Rendam Kabupaten Gorontalo, 40 Rumah Terdampak

Banjir melanda Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Banjir melanda Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Banjir melanda Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir melanda Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, pada Senin (5/9/2022) siang hari. Peristiwa tersebut terjadi pasca curah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo melaporkan melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (5/9) pukul 12.30 WITA. BPBD Gorontalo melakukan evakuasi sekaligus berkoordinasi dengan aparat desa setempat guna melakukan pendataan.

Baca Juga

"Data yang berhasil dihimpun, tercatat 40 KK/159 jiwa terdampak dan 40 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian 30 hingga 50 cm. Belum ada laporan korban jiwa maupun masyarakat yang mengungsi akibat kejadian ini. Kondisi terkini banjir telah surut," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (6/9/2022).

Berdasarkan laporan Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Gorontalo pada Rabu (7/9/2022), kondisi akan cerah berawan dan hujan ringan. Sedangkan pada Kamis (8/9/2022), cuaca akan cerah berawan. Sementara itu hasil dari Inarisk BNPB, wilayah Kabupaten Gorontalo memiliki tingkat risiko banjir sedang hingga tinggi dengan wilayah 17 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Gorontalo.

BNPB mengimbau Pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi potensi waspada bahaya banjir susulan. Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan optimal. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemar dengan sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.

"Selain itu, melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat dan memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka hijau untuk penyerapan air," kata Abdul Muhari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement