REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menanggapi pemberhentian Suharso Monoarfa dari posisi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PAN berharap dinamika yang terjadi di internal PPP tak pengaruhi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)
"Kondisi ini semoga tidak berpengaruh signifikan terhadap eksistensi dan kekompakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB akan terus berkonsolidasi menyongsong persiapan pemilu presiden 2024," kata Viva saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).
Vivamengatakan, PAN dan PPP memiliki hubungan yang baik, dan dekat. Keduanya juga memiliki visi dan perjuangan yang sama dalam membangun masa depan Indonesia
Viva juga menegaskan PAN tidak akan ikut campur atas dinamika dan masalah rumah tangga di PPP. Sikap PAN tersebut untuk menjaga fatsun politik.
"PAN berharap agar dinamika internal di PPP segera selesai," ungkapnya.
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertemakan "Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024" yang dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia memutuskan memberhentikan Suharso Monoarfa dari kursi ketua umum partai. Mukernas juga menunjuk Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono resmi ditunjuk sebagai pelaksana tugas ketua umum.
Dalam surat permintaan mundur kepada Suharso Monoarfa pada 22 Agustus 2022, Majelis Syariah PPP, Majelis Pertimbangan PPP, dan Majelis Kehormatan PPP menyebutkan sejumlah pertimbangan. Pertama, adanya rekaman video viral Suharso yang dinilai menghina kyai dan pesantren.
Pertimbangan kedua adalah demonstrasi yang sering terjadi di depan Kantor DPP PPP. Ketiga, terdapat berbagai pemberitaan mengenai persoalan kehidupan rumah tangga pribadi Suharso. Terakhir adalah elektabilitas PPP yang tak kunjung naik di tengah kepemimpinan Suharso.