REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kogta Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengajak wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor untuk menjadi konten kreator. Menurutnya saat ini banyak sekali hal-hal yang bisa di ekspos dari Bogor hanya dengan konten 30 detik.
"Ini tanpa kita sentuh, tanpa kita rekayasa, itu konten tentang Alun-Alun Bogor banyak banget, ada yang tiga menit, 15 menit. Itu rame di Youtube. Inilah yang banyak orang suka, karena ini datang dari warga, citizen journalism," tutur Bima Arya dalam keterangannya, Ahad (4/9).
Model-model ini menurutnya yang harus dibaca atau tanda-tanda zaman oleh anggota PWI Kota Bogor. Ia mengakui, bersama tim humasnya setiap dua pekan sekali duduk bersama, mengkaji pemberitaan, isu, konten-konten, jumlah followers dan sebagainya.
"Ini bukan soal pencitraan, tapi ini bagaimana kita menyampaikan apa yang sudah kita buat, apa yang akan kita buat dan apa yang belum selesai kepada publik secara proporsional dan target-targetnya jelas," jelasnya.
Dia melihat, anak-anak di dunia kreatif ini bergeraknya lebih cepat. Pola ini bisa menjadi bahan di rapat kerja.
Apalagi kata Bima Arya, menjelang masa kontestasi politik yang bisa menjadi kesempatan. Sebab, nanti akan ada kontestasi narasi dari para calon wali kota/bupati, calon gubernur, calon presiden dan calon anggota DPRD/DPR.
"Karena semua tahu bahwa sekarang pertarungan saat ini adalah digital. Dan belum tentu yang spendingnya banyak jadi (terpilih)," katanya.
Ia berharap betul untuk menjaga kebersamaan di akhir masa-masa kepemimpinannya bersama Dedie A Rachim di Desember 2023. "Kunci utama adalah menjaga kebersaman bersama dewan dan media. Semoga komunikasi berjalan dengan baik, terima kasih atas kebersamaannya," katanya.