Rabu 31 Aug 2022 12:16 WIB

Ganjar, Prabowo, dan Anies Masih Teratas di Survei Poltracking

Ridwan Kamil jadi kandidat cawapres di urutan paling atas.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha dalam rilis surveinya di Jakarta, Kamis (9/6). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha dalam rilis surveinya di Jakarta, Kamis (9/6). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia merilis survei nasional terkait proyeksi peta koalisi untuk Pilpres 2024. Salah satunya adalah elektabilitas 10 nama potensial sebagai calon presiden (capres). Tiga nama yang kerap mengisi urutan teratas dalam berbagai survei masih jadi teratas di survei Poltracking.

"Ada tiga kandidat terkuat dengan elektabilitas dua digit, yaitu Ganjar Pranowo (26,6 persen), Prabowo Subianto (19,7 persen), dan Anies Baswedan (17,7 persen)," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam surveinya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

Elektabilitas delapan nama lainnya berada di bawah 10 persen, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (4,7 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (3,9 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (2,8 persen). Selanjutnya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (2,4 persen), Ketua DPR Puan Maharani (2,2 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,7 persen).

"Tidak mau menjawab atau merahasiakan 7,2 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 8,9 persen," ujar Hanta.

Poltracking Indonesia juga memaparkan elektabilitas nama-nama yang potensial sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Teratas adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 12,6 persen.

Selanjutnya adalah Sandiaga (11,9 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (11,7 persen), dan Erick (10,8 persen). Sisanya adalah Puan (6,5 persen), Khofifah (5,4 persen), dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (3,7 persen).

"Muhaimin Iskandar 2,7 persen, Airlangga Hartarto 1,7 persen, Mahfud MD 1,7 persen," ujar Hanta.

Hanta mengatakan, bagi partai politik, Pilpres 2024 adalah ajang kompromi kepentingan dimana partai harus mampu mengukur diri sejauh mana kepentingannya dapat diartikulasikan bersama koalisinya. Ia memastikan, setiap partai politik pasti akan berkoalisi di kontestasi nasional mendatang.

"Dalam konteks kali ini, ujian partai akan semakin bertambah dengan banyaknya kandidat-kandidat potensial yang muncul bukan dari kader internal partai," ujar Hanta.

Poltracking Indonesia melakukan survei dengan wawancara tatap muka pada 1 sampai 7 Agustus 2022. Populasi survei adalah warga negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih, dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang.

Margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Adapun metode sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement