Selasa 23 Aug 2022 20:54 WIB

BMKG Catat 70 Kejadian Ekstrem Selama 2-3 Tahun Terakhir

BMKG harus memperkuat sinergi data dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut perlunya jejaring dengan para pemangku kepentingan hingga pakar untuk memperkuat sinergi data dalam menghadapi cuaca ekstrem. Bagi BMKG, fenomena perubahan iklim yang berdampak pada kondisi ekstrem, mengakibatkan lompatan kejadian ekstrem.

BMKG mencatat telah terjadi 70 kali kejadian ekstrem dalam 2-3 tahun terakhir akibat perubahan iklim. Selain itu, kejadian siklon sering terjadi.

Baca Juga

Menurut Dwikorita, bekerja secara rutin dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) tidaklah cukup. BMKG perlu meningkatkan kapasitas, baik daya analitik, big data, peralatan mendeteksi secara dini fenomena alam, maupun memproyeksikan ke depannya.

"Oleh karena itu kami harus semakin mempererat, semakin memperkuat jaringan, sistem dan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dengan para pakar, pakar atmosfer, pakar iklim di Indonesia. Alhamdulillah banyak perguruan tinggi yang mendalami hal tersebut," ujar dia dalam Seminar Ilmiah: "Kejadian Ekstrem dan Perubahan Iklim" daring di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Ia menjelaskan, fenomena cuaca ekstrem adalah hal yang luar biasa karena kejadiannya bisa dengan cepat. Untuk itu, BMKG harus lebih sering untuk menjalin komunikasi antar-data dengan para pakar, salah satunya melalui seminar ilmiah tersebut, agar terjadi sinergi.

Menurutnya, keberhasilan akan terjadi apabila di saat terjadi cuaca ekstrem, data-data tersebut telah bersinergi, sehingga dapat mencegah terjadinya kastatropik, atau bencana yang berdampak besar. "Itu adalah tolak ukur kerja kita berhasil. Sehingga meskipun si pemilik data sedang istirahat sedang tidur, tetapi alarm sudah meraung-raung, peringatan ini sudah tersebar sebelum kejadian itu," kata Dwikorita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement