Budi mengatakan apabila pemerintah sudah memiliki data valid terkait pihak-pihak yang telah melakukan vaksinasi beserta dosis terakhir yang didapatkan, nantinya distribusi vaksin pada pihak yang diprioritaskan dapat diberikan tepat sasaran. Budi berharap upaya tersebut dapat menjaga kadar antibodi masyarakat tetap tinggi, saat negara akan menghadapi kemungkinan terjadinya mutasi virus Covid-19 yang baru pada awal tahun 2023.
"Dengan demikian, kita akan memprioritaskannya bukan vaksin booster I, booster II, atau booster III. Tapi kapan terakhir dia yang bersangkutan divaksin karena makin lama dia divaksin, otomatis makin rendah kadar antibodinya itu caranya kita prioritaskan," kata Budi.