REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus pertama penyakit cacar monyet (monkeypox) di Indonesia pada Sabtu (20/8) malam. Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mengatakan prioritas pertama yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan mitigasi terbaik agar penanganan cacar monyet ini bisa terkendali.
Kurniasih mengatakan langkah mitigasi bisa dilakukan dengan tracing kontak erat dari kasus pertama cacar monyet sekaligus memastikan penanganan kesehatan pasien terpantau.
"Aktifkan tata laksana penanganan cacar monyet dan lakukan tracing kontak erat apalagi pasien baru datang dari luar negeri," kata Kurniasih dalam keterangannya, Sabtu (20/8).
Politikus PKS itu juga menyebutkan jika penanganan pasien dengan tata laksana isolasi mandiri yang dipakai dengan alasan gejala ringan harus benar-benar memastikan tidak ada kebocoran interaksi dan pemantauan kondisi pasien secara rutin.
"Ini pasien pertama perlu observasi yang mendalam sehingga pemantauan intens harus terus dilakukan meskipun dilakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Anggota DPR RI Dapil Jakarta II ini juga meminta publik tidak panik atas temuan tersebut. Namun dirinya juga tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Jadi protokol kesehatan yang sudah kita lakukan bukan hanya untuk Covid 19 tapi juga bagian dari gaya hidup sehat dan antisipasi penyebaran berbagai penyakit termasuk cacar monyet," tuturnya.
Kemenkes baru saja mengumumkan kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril mengatakan kasus konfirmasi positif cacar monyet ini ditemukan pada pria 27 tahun di DKI Jakarta yang baru pulang dari luar negeri.
Syahril menuturkan, pasien laki-laki tersebut mengalami demam setibanya di Indonesia pada Ahad (14/8). Selain demam, ia juga menunjukkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati). Tak hanya itu, pasien juga mengalami ruam cacar di telapak kaki dan tangan, serta sebagian di area genital.
Saat ini, sambung Syahril, pasien tersebut sedang menjalani isolasi mandiri. Tidak dilakukan isolasi terpusat karena pasien hanya menunjukan gejala ringan.
"Keadaan pasien baik-baik saja. Kalau dalam istilah Covid-19, yang bersangkutan gejala ringan, tidak sakit berat," ujar Syahril dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (20/8).