Selasa 16 Aug 2022 13:58 WIB

Warga Sumut Diajak Pegang Teguh Dalihan Na Tolu

Falsafah ini merupakan warisan berharga bagi masa depan masyarakat Batak

Kegiatan Kajian Kebangsaan yang diselenggarakan Jami
Foto: istimewa/doc humas
Kegiatan Kajian Kebangsaan yang diselenggarakan Jami

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG - Menjelang peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) mengajak masyarakat Sumatera Utara (Sumut) menjaga dan memegang teguh falsafah Dalihan Na Tolu.

"Sebagai sebuah kearifan hidup, falsafah ini merupakan warisan berharga bagi masa depan masyarakat Batak khususnya, dan peradaban kemanusiaan pada umumnya,” kata Ketua Umum DPP JBMI Arif Rahmansyah Marbun, dalam siaran pers, Selasa (16/8/2022).

Seruan ini disampaikan dalam Kajian Kebangsaan menjelang HUT ke-77 RI yang digelar di Gedung Serbaguna, Sampali, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Ahad (14/8/2022).

Hadir dalam kegiatan ini, Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa disebut Gus Miftah, serta sedikitnya 10 ribu jamaah dari keluarga besar JBMI, masyarakat Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Binjai, Langkat, dan daerah-daerah sekitarnya.

Tampak hadir pula Ketua MUI Sumatera Utara KH Maratua Simanjuntak, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan yang sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP JBMI, dan Forkopimda serta unsur terkait lainnya.

“Dalihan Na Tolu membawa pesan persatuan dan kesatuan yang harus diamalkan oleh seluruh masyarakat Batak. Sebagai wawasan dan budaya luhur ini harus terus kita pegang bersama,” kata Arif dalam sambutannya.

Dalihan Na Tolu secara kebudayaan merupakan kerangka hubungan kekerabatan darah dan perkawinan yang mempertalikan kelompok. Sedangkan dari segi ajaran, Dalihan Na Tolu melambangkan tiga kultur kehidupan masyarakat Batak.

“Inilah tiga nilai humanisme masyarakat Batak yang bukan saja luhur tapi juga sangat bersesuaian dengan semangat ajaran agama. Suatu ajaran yang sangat penting dalam memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Arif.

Sementara dalam tausyiahnya, Gus Miftah mengajak seluruh elemen masyarakat Batak untuk merawat kebhinekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Budaya Dalihan Na Tolu yang dimiliki oleh masyarakat Batak, menurutny,a menjadi modal penting untuk merawat bahkan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Cara untuk lebih mencintai bangsa dan negara ini sederhana. Anak-anak muda khususnya, kedepankan sikap toleran, saling menghormati, menghargai, dan tidak mudah terpengaruh oleh berbagai informasi dan pemahaman yang mudah menimbulkan konflik,” paparnya.

Pada kesempatan tersebut Arif melakukan soft launching kepengurusan DPP JBMI sesuai Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun susunan pengurus DPP JBMI Periode 2022-2027 antara lain Ketua Umum dijabat oleh Arif Rahmansyah Marbun, SE., Ketua Harian DR. H. Tumpal Panggabean, MA., Sekretaris Jendera Feriwansyah Siregar, dan Bendahara Umum Muhamad Faisal Fariduddin Attar Nasution.

Sedangkan politisi senior DR. Ir. Akbar Tandjung didapuk sebagai Ketua Dewan Penasihat DPP JBMI didampingi oleh DR. H. Fadlansyah Lubis, SH., LLM., sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat DPP JBMI, dan Brigjend (purn) Albiner Sitompul sebagai penasihat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement