REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR – Polres Cianjur, Jawa Barat, kesulitan mengidentifikasi enam orang korban tewas akibat kecelakaan truk di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi. Sebab, korban tidak membawa kartu atau surat identitas.
Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya mengatakan, hingga saat ini, polisi baru menemukan identitas sopir atas nama Ahmad Roni. Lima orang lainnya masih dalam pendataan petugas terkait identitasnya karena saat dievakuasi tidak ditemukan KTP atau surat keterangan lain.
"Baru data sopir truk yang meninggal dunia, sedang lima orang lainnya belum terdata karena petugas masih mencari identitasnya. Harapan kami dapat segera menemukan identitasnya atau pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga dapat datang ke RSUD Cianjur," katanya di Cianjur, Ahad (14/8/2022).
Polres Cianjur mencatat dari keenam orang korban meninggal, tiga orang di antaranya pengendara sepeda motor jenis matik merek Honda Scoopy bernopol F 6274, Honda Revo nopol F 3696 WB dan Yamaha Fino nopol F 4958 OB, belum diketahui identitasnya. "Kalau ada yang mengenal atau tahu pemilik sepeda motor dengan nopol tersebut, silahkan datang ke RSUD Cianjur atau Mapolres Cianjur. Sebagian besar korban saat dievakuasi tidak ditemukan KTP atau surat keterangan lain yang menunjukkan identitasnya," kata Nanang.
Enam orang meninggal dunia akibat kecelakaan truk bermuatan tepung terigu di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Kampung Cipadang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong. Kecelakaan diduga akibat rem blong, sehingga menghantam sejumlah kendaraan.
Petugas juga mencatat tiga orang korban mengalami luka berat karena sempat terserempet bodi truk sebelum akhirnya berhenti setelah menghantam pohon dan pagar rumah warga. Korban luka berat dibawa ke RSUD Cianjur, guna mendapatkan pertolongan medis karena mengalami luka di sekujur tubuhnya.