Sabtu 13 Aug 2022 11:48 WIB

Salman Rusdhie, Ayat Ayat Setan, Pesulap Merah, dan Para Pengabdi Setan Era Milenial

Siapa para pengadi setan zaman milenial itu?

Salman Rushdie

Kata “ayat” dalam bahasa Arab mempunyai beberapa arti. Salah satunya bermakna “tanda”. Ini arti yang sama untuk kata "ot" dalam bahasa Ibrani yang digunakan Perjanjian Lama.

“Tanda” meliputi juga pengertian tentang simbol, indeks, dan ikon. Bahkan disiplin ilmu semiotika pun berasal dari kata bahasa Yunani “semeion” yang berarti “tanda”.

Lalu apa tiga peristiwa mutakhir di tanah air—sebagai “tanda”—yang saya singgung di awal tulisan?

Pertama, film Pengabdi Setan 2 yang sedang diputar di bioskop. 

Dalam status Instagramnya, Joko Anwar yang menyutradarai film ini mengumumkan  sampai hari kesembilan penayangan (Jum’at, 12/8) filmnya itu sudah mengumpulkan lebih dari 4 juta penonton. Jika tren ini berlanjut, diprediksi bisa melewati jumlah penonton prekuel sebelumnya Pengabdi Setan (2017) yang mencapai 4,7 juta penonton.

Bagaimana membaca “tanda” ini dalam memahami selera film  masyarakat Indonesia kontemporer?

Mari simak data berikut ini lebih rinci. Sampai pertengahan Juli 2022—sebelum Pengabdi Setan 2 diputar di bioskop, daftar 10 film dengan penonton terbanyak didominasi film horor dan mistik seperti KKN di Desa Penari (9,3 juta penonton, #1), The Doll 3 (1,7 juta penonton, #4), Kuntilanak 3 (1,3 juta penonton, #5), Menjelang Maghrib (550 ribu penonton, #8), Teluh (500 ribu penonton, #9) dan Iblis Dalam Kandungan (494 ribu penonton, #10).

Film-film non-horor/non-mistik yang berhasil tembus 5 Besar hanya drama keluarga Ngeri-Ngeri Sedap (2,8 juta penonton, #2) dan drama psikologi Kukira Kau Rumah (2,2 juta penonton, #3). 

Sedangkan yang mampu menembus 10 Besar, menyelinap di antara dominasi film horor dan mistik, adalah drama romantis Dear Nathan: Thank You Salma (754 ribu penonton, #6) dan drama komedi Gara-gara Warisan (574 ribu penonton, #7).

Film-film non-horor/non-mistik lainnya justru terpental dari 10 Besar, seperti drama keluarga Keluarga Cemara 2 (400 ribu penonton, #12), drama religi Cinta Subuh (339 ribu penonton, #13), dan drama motivasional Ranah 3 Warna (150 ribu penonton, #17). 

Nasib kurang beruntung dialami film Naga Naga Naga yang merupakan sekuel ketiga dari Nagabonar (1986) dan Nagabonar Jadi 2 (2007). Film yang disutradarai dan dibintangi sineas kawakan Deddy Mizwar ini malah gagal menembus  20 Besar dalam raihan penonton meski bermodal nama besar Nagabonar.  

 

"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement