REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengamini jika nama Menteri BUMN Erick Thohir diusulkan banyak kadernya untuk maju di Pilpres 2024. Apalagi jika Erick memang benar di-endorse atau dipromosikan Presiden Joko Widodo.
"Kalau Pak Erick trennya naik, dan di-endorse oleh Pak Jokowi kami tentu merasa senang," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
PAN, sebagai partai yang memiliki hubungan dengan dengan Erick tentu menyambut baik hal tersebut. Pasalnya, dua hal tersebut dapat menjadi modal Menteri BUMN itu semakin dikenal dan diminati masyarakat.
"Kontestasi adalah sebuah proses pemilihan, dan keterwakilan. Dan itu menjadi minat masyarakat yang dicari," ujar Yandri.
Kendati demikian, dekatnya Erick dengan PAN tak membuatnya otomatis akan diusung oleh partainya di Pilpres 2024. Ada proses di internal partai dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam memutuskan hal tersebut.
"Nama Pak Erick muncul, namanya di semua kabupaten dan kota. Di hampir semua wilayah, tapi saya tidak tahu secara detail, tapi di semua kabupaten dan kota selalu memunculkan Pak Erick Thohir," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Diketahui, PAN akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 26 Agustus mendatang. Salah satu agendanya adalah mengumumkan enam nama kader potensial yang cocok untuk menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sebelum itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN di tingkat kabupaten/kota akan mengusulkan 10 nama potensial untuk menjadi capres atau cawapres KIB. Setelah itu, 10 nama tersebut diberikan kepada pengurus tingkat DPW untuk dikerucutkan menjadi delapan nama yang kemudian akan diserahkan kepada DPP PAN.
Enam nama tersebut merupakan usulan PAN yang kemudian akan disodorkan kepada dua partai lain yang ada di KIB, yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Nantinya, ketiga partai akan berkomunikasi terkait nama yang akan diusung untuk Pilpres 2024.