Senin 08 Aug 2022 17:41 WIB

Prabowo Dinilai Sadar Kekalahannya karena Suara Jatim

Koalisi Gerindra dan PKB akan saling melengkapi.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersalam komando dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Gerindra menjadi partai ke-17 dan PKB menjadi partai ke-18 yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersalam komando dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Gerindra menjadi partai ke-17 dan PKB menjadi partai ke-18 yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, mengatakan koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan saling melengkapi.

“Kalau mereka berkoalisi memang bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden,” kata Bawono, dalam pesan Whatsapp, Senin (8/8/2022).

Selain bisa memenuhi ambang batas pencalonan, kata Bawono, mereka juga saling melengkapi dari ceruk pemilih.”Dapat melengkapi Prabowo Subianto dengan mengambil basis pemilih NU dan pemilih di Jawa Timur,” paparnya.

Partai Gerindra sadar betul salah satu faktor kekalahan Prabowo Subianto pada gelaran dua pemilihan presiden terdahulu karena minim dukungan di Jawa Timur. Karena itu, kata Bawono, penguasaan Jawa Timur melalui jalinan koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa diharapkan bisa menjadi penentu kemenangan tahun 2024 mendatang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement