REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Komisi IV DPRD Kota Medan, Haris Kelana Damanik, mendukung langkah pemerintah kota dalam mengembangkan berbagai potensi wisata sejarah di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Keinginan saudara Wali Kota Medan menjadikan destinasi wisata sejarah patut kita dukung, karena Kota Medan memang memiliki potensi yang cukup besar," ujar Haris.
Untuk itu, terang dia, Pemkot Medan melalui OPD terkait diminta berinovasi dan melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah ini.
Sedikitnya ada lima destinasi wisata sejarah di Kota Medan, yakni Maha Vihara Maitreya merupakan wihara terbesar di Asia Tenggara, dan Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua dibangun 1884.
Lalu Graha Maria Annai Velangkanni merupakan gereja umat Katolik India Tamil pada abad 19, Rumah Tjong A Fie yang memiliki arsitektur Eropa dan Tiongkok, dan Masjid Raya Al Mashun dibangun 1906 yang rampung pada 1909.
"Yang kita harapkan adalah perputaran perekonomian di Kota Medan. Selain itu guna meningkatkan sumber pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata," ucap dia.
Untuk diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution mempromosikan wisata rali dengan melintasi berbagai destinasi wisata sejarah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat di Medan, Sabtu (23/7).
"Kita juga berharap masyarakat, khususnya pengelola bangunan bersejarah di Medan dapat mendukung program Pemkot Medan," tutur Haris yang merupakan politisi Partai Gerindra ini.