REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 2011-2021, Rusli Effendi menyarankan Suharso Monoarfa untuk mundur secara terhormat dari jabatan ketua umum partai. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan menyusul desakan mundur terus datang dari berbagai pihak.
"Bahkan persoalan pribadi juga terus diangkat ke publik. Jadi, sebaiknya mundur itu lebih terhormat," kata Rusli Effendi dalam keterangan, Rabu (3/8).
Rusli menyebutkan jika Suharso memang tidak mau mundur maka sebenarnya ada beberapa solusi. Dia mengatakan, salah satunya yakni kepala badan pembangunan nasional (Bappenas) itu harus lebih terbuka dan mau mendengar kerja kolektif dan akomodatif.
Rusli melanjutkan, restrukturisasi partai juga harus dilakukan dengan memasukkan kader-kader yang mumpuni untuk memperkuat menghadapi Pemilu 2024. Dia berpendapat kalau komposisi pengurus partai harian seharusnya diperluas bukan diperkecil.
"Suharso juga harus bisa mendistribusikan kekuasaan di internal dan luar partai dengan memberi ruang kader yang berkualitas dan sudah berjuang pada posisi yang bisa diperjuangkan," katanya.
Rusli kembali menegaskan jika memang tidak bisa dilakukan hal-hal tersebut Suharso sebaiknya segera mundur. Dia mengatakan, hal tersebut harus dilakukan agar PPP bisa selamat.
"Jika hal-hal tersebut berat untuk dilakukan demi keselamatan PPP dan kehormatan Suharso, maka sebaiknya mundur," katanya.
Rizkyan Adiyudha