Kamis 04 Aug 2022 00:05 WIB

Panglima TNI Bantah Latgab Super Garuda Shield 2022 untuk Tangkal Pengaruh Cina

Latihan dilakukan untuk menguatkan diplomasi Indonesia terhadap dunia internasional.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri) menyematkan brevet wing penerjun kepada prajurit Angkatan Darat Jepang atau
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri) menyematkan brevet wing penerjun kepada prajurit Angkatan Darat Jepang atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah kabar mengenai latihan bersama gabungan Super Garuda Shield untuk menangkal (counter) pengaruh Cina di kawasan Indo-Pasifik. Andika menegaskan, latihan ini digelar untuk mempererat hubungan antarnegara peserta yang terlibat. 

"(Tangkal pengaruh Cina) sama sekali enggak ada, karena ini kan sudah ke-16 kalinya dan kita selalu melakukan latuhan ini apapun situasi yang terjadi. Jadi kalau ada yang membaca seperti itu ya, tapi kami melakukannya sama sekali tidak," kata Andika kepada wartawan di Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).

Andika mengungkapkan, tujuan latihan dilakukan untuk menguatkan diplomasi Indonesia terhadap dunia internasional. Menurut dia, melalui kegiatan seperti ini dapat membuat antarnegara saling menjaga dan membantu dalam situasi maupun kondisi tertentu. 

"Kalau penguatan diplomasi betul, karena itu tujuan saya. Karena dengan kita lebih dekat satu sama lain di wilayah kita ini, kita akan saling menjaga. Ada apa-apa itu belum tentu sifatnya kejahatan. Bisa saja misalnya gempa bumi dan lainnya, dan kita sudah mengalami mulai dari tenggelamnya KRI Nanggala," kata dia. 

"Itu langsung teman-teman semua ini, sahabat kita ini datang. "Jadi kita bergaul seperti ini itu akan membantu kekuatan," imbuhnya.

Selain itu, dia menyampaikan, latihan ini juga bermanfaat untuk mempererat hubungan antarnegara peserta. Terutama dalam menciptakan kedamaian. 

"Sebetulnya yang menyumbangkan, menciptakan perdamaian di wilayah kita itu bukan kekuatannya, tetapi bounding tadi, karena dengan kita bekerjasama, sering ketemu, berlatih, itu sebetulnya hanya untuk membiasakan sebagai negara tetangga. Negara tetangga ini teman-teman kita semua. Itulah menurut saya yang membuat kita lebih kuat karena kebersamaan walaupun kebersamaan itu nggak terhubung dengan alutsista kita, enggak juga," tutur dia. 

Latihan tahunan Garuda Shield ke-16 yang menjadi tonggak kemitraan militer antara Amerika Serikat dan Indonesia secara resmi dibuka pada 3 Agustus 2022. Komandan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Pasifik, Jenderal Charles Flynn menilai, latihan bersama ini dapat membuat negara-negara yang terlibat menjadi lebih kuat. 

“Ketika kita bersama seperti ini, kita menjadi lebih kuat. Bersama sebagai sebuah kekuatan multinasional, Garuda Shield merupakan perwujudan sangat penting kerja sama, interoperabilitas, dan persatuan kita sebagai kelompok negara yang ingin menciptakan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, serta menjaga tatanan berdasarkan aturan,” kata Flynn. 

Sementara itu, Komandan Divisi Infanteri ke-7 sekaligus Ketua Pelaksana Super Garuda Shield 2022, Mayor Jenderal Stephen Smith menyambut baik kesempatan untuk berlatih bersama mitra-mitra Amerika Serikat. Menurut Smith, latihan yang dikomandoi Indonesia ini telah berkembang secara lingkup dan skala. 

"Setiap saat kita mengembangkan kesiapan bersama menjadi kesempatan baik bagi kita semua di kawasan ini. Perkembangan ini menunjukkan pentingnya latihan ini dan bagaimana negara-negara peserta memandang area ini sebagai area yang berpengaruh di kawasan Indo-Pasifik,” jelas Smith.

Melibatkan 14 negara

Sebagai informasi, Super Garuda Shield tahun ini merupakan pengembangan dari latihan bilateral antara TNI Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army), yang menjadi salah satu latihan multinasional gabungan terbesar di kawasan Indo-Pasifik. Latihan ini melibatkan 14 negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Inggris.

Lebih dari 4.000 tentara gabungan, termasuk negara-negara yang berpartisipasi untuk pertama kali seperti Australia, Singapura, dan Pasukan Bela Diri Jepang, akan ikut mendukung latihan. 

Super Garuda Shield 2022 menampilkan beberapa aktivitas perdana, seperti penerjunan udara trilateral yang melibatkan Amerika Serikat, Indonesia, dan Jepang, yang diadakan pagi ini. Kegiatan perencanaan, operasi, pertukaran, dan aktivitas latihan multinasional ini meningkatkan kapabilitas pertahanan militer negara-negara peserta dan bekerja sama untuk menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Latihan gabungan ini berlangsung sejak tanggal 1-14 Agustus 2022. Dalam upacara pembukaan menampilkan formasi pasukan gabungan yang menonjolkan interoperabilitas multinasional dan kemitraan.

Super Garuda Shield 2022 akan menampilkan latihan lapangan dan maritim yang mencakup latihan amfibi, latihan keamanan maritim, latihan operasi militer di medan perkotaan, latihan pertahanan udara, operasi udara, dan latihan perebutan lapangan udara.

Latihan-latihan lain yang rencananya juga akan dilaksanakan mencakup latihan pos komando, yang memungkinkan pasukan melatih kemampuan mereka untuk merencanakan, memberikan komando, dan berkomunikasi satu sama lain dalam simulasi lingkup operasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement