REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur IndoStrategis Research and Consulting, Arif Nurul Imam mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan agar jangan sampai melupakan jasa besar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bagi karier politiknya. Prabowo melalui Partai Gerindra mengusung Anies hingga memenangkan Pilgub DKI 2017.
Arif mengatakan, secara etika, Anies patutnya sadar dan paham dengan jasa besar ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut. "Padahal kita tahu, Anies dulu dalam Pilpres 2014 kontra Prabowo selain bukan kader partai Gerindra," kata Arif kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).
Baca: Jokowi, SBY, Prabowo, JK, hingga Surya Paloh Datang ke Nikahan Putri Anies Baswedan
Menurut Arif, Anies hendaknya secara etik kukuh dengan komitmen yang pernah diutarakan saat menghadiri acara di televisi, terkait sikap tidak akan menjadi salah satu orang yang mengkhianati Prabowo. Anies menyampaikan, tidak maju sebagai calon presiden (capres) menghadapi Prabowo. "Hanya saja, bisa jadi Anies karena ambisi politiknya melupakan etik tersebut," ujarnya.
Hingga saat ini, Prabowo tidak terlihat menunjukkan adanya tensi untuk bersaing dengan Anies. Prabowo bahkan hadir di acara pernikahan putri Anies di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (29/7/2022) malam WIB.
Arif menganggap, sikap itu menunjukkan kedewasaan dan kebesaran hati Prabowo. Meski bisa saja Prabowo tahu ia bakal berhadapan dengan Anies di Pilpres 2024. "Saya kira itu menunjukkan sikap kedewasaan prabowo sekaligus menunjukkan kenegarawanan Prabowo, meskipun Anies potensial menjadi rival dalam Pilpres di 2024," ujar Arif.
Baca: Di Lanud Iswahjudi, Menhan Prabowo Ingin TNI AU Unggul dan Kuat