REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengembangkan komoditas pertanian guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan menyerap ribuan tenaga kerja. "Kami berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan sektor pertanian," kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Kamis (28/7/2022).
Sektor pertanian di Kabupaten Serang, menurut dia, memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan sehingga mampu mengatasi pengangguran. Saat ini, sambung dia, angka pencari kerja di wilayahnya terbilang cukup tinggi dan perlu upaya meminimalisasi pengangguran. Salah satunya melalui bidang pertanian.
Baca: Beri Penghargaan Khofifah, Kemendagri Canangkan Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih
Ratu menerangkan, selama ini, sektor pertanian menyumbangkan pendapatan domistik regional bruto (PDRB) 10 persen setelah sektor industri dan infrastruktur. Untuk itu, Pemkab Serang ingin lebih mengembangkan sektor pertanian masih banyak lahan luas.
Produksi sektor pertanian di Kabupaten Serang, antara lain pisang, kelapa, beras, durian, ubi-ubian, hingga sayur-sayuran, yang bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. "Kita menargetkan ke depan produksi hasil bumi bisa memenuhi pasar Jakarta," kata Ratu.
Selain itu, pihaknya juga mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti aneka kerajinan bambu, kuliner, serta batik, dan terus melakukan promosi melalui pameran baik dalam kabupaten hingga luar daerah. Ratu mengatakan, produk UMKM juga dijual dengan memanfaatkan platform digital, sehingga dapat mendongkrak pendapatan masyarakat.
Baca: Memberdayakan Difabel, Mainan Anak Edukatif Merintis Jalan Ekspor
"Kami optimistis kehadiran Bapak Menteri Perdagangan Zulkifli Hasanakan mendongkrak produk hasil bumi dan UMKM lebih berkembang, memberikan dampak ekonomi dan lampu menyerap lapangan pekerjaan masyarakat," kata Ratu.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Pemkab Serang harus mengembangkan pemasaran produk hasil bumi dengan memanfaatkan platform digital. Sehingga, hal itu mampu menjembatani antara petani, pelaku UMKM, dan pembeli. "Kita meyakini jika produk hasil bumi dan pelaku UMKM dipasarkan melalui digital marketing dipastikan akan berkembang menjadi lebih bagus," ujarnya.