Kamis 28 Jul 2022 11:07 WIB

KSAD Benarkan Kopda Muslimin Telah Meninggal

Pihak berwenang akan melakukan autopsi jasad kopda Muslimin.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Dari kiri ke kanan, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar; Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi; Kepala Staf Angkatan Darat(KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurrachman; Pandam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono dan Danpuspomad, Letjen TNI Chandra W Sukotjo alam konferensi pers ungkap kasus penembakan istri anggota TNI, yang dilaksanakan di lobi mapolda Jawa Tengah, di Semarang, Senin (25/7).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Dari kiri ke kanan, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar; Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi; Kepala Staf Angkatan Darat(KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurrachman; Pandam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono dan Danpuspomad, Letjen TNI Chandra W Sukotjo alam konferensi pers ungkap kasus penembakan istri anggota TNI, yang dilaksanakan di lobi mapolda Jawa Tengah, di Semarang, Senin (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otak upaya pembunuhan sang istri di Semarang, Jawa Tengah, Kopda Muslimin dikabarkan meninggal dunia. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman pun membenarkan informasi tersebut. 

"Betul (Kopda Muslimin meninggal)," kata Dudung kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).

 

Meski demikian, Dudung belum memerinci penyebab kematian Kopda Muslimin. Ia hanya memastikan bahwa pihaknya akan melakukan autopsi untuk mengetahui sebab tewasnya prajurit TNI AD itu. 

 

"Sudah pasti, akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya," ujar Dudung. 

 

Sebelumnya diberitakan, Tim Gabungan TNI dan Polri masih berusaha mengejar Kopda Muslimin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

 

Adapun polisi telah meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran yang ditugaskan menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang, pada 18 Juli 2022. Keempat pelaku tersebut masing-masing S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan.

 

Upaya untuk menemukan Muslimin belum diambil alih oleh Kodam IV/Diponegoro. Perburuan terhadap oknum anggota Batalyon Arhanud 15/DBY ini masih dilakukan tim gabungan Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jawa Tengah yang dibentuk untuk mengungkap kasus ini.

 

Selain mencari keberadaan Kopda Muslimin, tim gabungan TNI/Polri juga masih melakukan pendalaman terhadap asal usul senjata api yang digunakan oleh eksekutor (pelaku penembakan).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement