Selasa 26 Jul 2022 18:33 WIB

Anies Baswedan dan RK Dinilai Cocok Jadi Pendamping Capres KIB

Pasangan politikus dan teknokrat dinilai ideal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) pada acara Urban20 Sherpa Meeting di Jakarta, Rabu (23/3/2022). Rapat yang dilaksanakan menjelang acara pertemuan para pemimpin kota dunia Urban20 Mayors Summit 2022 serta sebagai bagian dari agenda Presidensi G20 Indonesia itu membahas isu perekonomian, transformasi digital, energi terbarukan, serta tantangan yang dihadapi perkotaan pascapandemi.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) pada acara Urban20 Sherpa Meeting di Jakarta, Rabu (23/3/2022). Rapat yang dilaksanakan menjelang acara pertemuan para pemimpin kota dunia Urban20 Mayors Summit 2022 serta sebagai bagian dari agenda Presidensi G20 Indonesia itu membahas isu perekonomian, transformasi digital, energi terbarukan, serta tantangan yang dihadapi perkotaan pascapandemi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peneliti BRINWasisto Rahardjo Jati mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil punya kesempatan yang sama untuk diusung sebagai Cawapres oleh KIB.

“Alasannya adalah keduanya mewakili pilihan pemilih terkini yang sepertinya lebih memperhatikan rekam jejak kinerja sebagai acuan,” kata Wasis, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Sebelumnya, PPP ingin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengusung calon presiden dari kader parpol. Sementara untuk cawapres, PPP membuka peluang KIB menggaet dari non parpol.

Menurut Wasis, antara Anies dan Ridwan Kamil juga memiliki kapasitas. Termasuk berpotensi mendulang suara besar dalam Pemilu 2024.

“Keduanya juga adalah kepala daerah dengan prosentase salah satu kantong suara terbesar di Indonesia,” imbuhnya.

Wasis menilai, kedua nama tersebut cocok apabila disandingkan dengan capres dari internal KIB. Sejauh ini ada dua nama, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

“Saya pikir cocok saja. Terlebih pasangan capres dan cawapres idealnya mencerminkan sinergi politisi dan teknokrat,” jelas Wasis lagi.

Sementara untuk peluang, Wasis tak mau terbuka melihat peluang capres dan cawapres dari KIB dengan komposisi tersebut. Terlebih, pemilihan presiden dan wakil presiden masih jauh. Dinamika politik bisa sangat cepat berubah.

“Kalau bicara peluang, tentu perlu pematangan lebih lanjut terlebih dinamika politik selalu berkembang,” tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement