Selasa 26 Jul 2022 08:11 WIB

Citayam Fashion Week Harusnya Bisa Jadi Harajuku-nya Indonesia

Citayam Fashion Week perlu ditata agar mampu menjadi kawasan konten kreatif.

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Anak-anak melakukan peragaan busana di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Peragaan busana bertajuk Citayam Fashion Week kini semakin ramai dilakukan oleh berbagai kalangan mulai dari artis, content creator hingga remaja yang datang dari ibu kota maupun luar kota. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak melakukan peragaan busana di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (25/7/2022). Peragaan busana bertajuk Citayam Fashion Week kini semakin ramai dilakukan oleh berbagai kalangan mulai dari artis, content creator hingga remaja yang datang dari ibu kota maupun luar kota. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fenomena pekan mode di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, belakangan ini menjadi viral. Fenomena tersebut bahkan menular di sejumlah daerah lainnya di Indonesia, misalnya di Makassar dan Yogyakarta.

Banyak anak muda yang berkumpul dan berjalan lenggak lenggok di zebra cross laiknya berjalan di catwalk. Mereka menggunakan berbagai gaya busana yang unik berdasarkan karakter masing-masing.

Baca Juga

Sejak kawasan ini viral, banyak kalangan yang turut meramaikan jalanan kawasan itu, tidak terkecuali artis dan pejabat. Saking viralnya, Kemenkumham bahkan menyatakan ada dua pihak yang berupaya mendaftarkan Citayam Fashion Week.

Ketenaran Citayam Fashion Week bahkan terdengar hingga ke Jepang. Media mode Jepang berharap agar Indonesia mendukung tren tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pakar Hukum dan Sosial Andri W Kusuma. Apa yang terjadi di kawasan ini, agar menjadi tren positif bagi anak-anak muda Indonesia.

“Ini kan sebenarnya bisa menjadi konten kreatif dan objek wisata yang berkelanjutan, bagaimana Citayam Fashion Week seperti Harajuku di Jepang. Luar biasa,” ungkapnya dalam sambungan telepon, Senin (25/7/2022).

Sebagai contoh, ujar Andri, Harajuku di Jepang begitu tertata dengan rapi dan didukung oleh pemerintah mereka sehingga menjadi konten kreatif dan komoditas wisata di Jepang. Andri berharap, Citayam Fashion Week mampu menjadi konten kreatif dan kawasan wisata baru di Indonesia seperti halnya Harajuku Jepang.

“Jadi kalau kita ke Jepang, selain ke Harajuku karena wilayahnya terkenal dengan anak-naak muda yang bergaya unik terutama model rambutnya, bahkan sampai minyak rambutnya yang untuk laki-laki juga terkenal. Karena memang mereka di sana di bina. Nah karena itu negara melalui Kemenparekraf harusnya segera turun dan membina serta mengarahkan kreativitas anak bangsa ini, di sini kan baru sekadar spontanitas yang ditanggapi secara masif dan positif oleh masyarakat. Sayang sebenarnya momen ini jika tidak diambil oleh negara yaitu Kemenparekraf,” ujar Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement