REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan revitalisasi trotoar merupakan tren berbagai kota di dunia termasuk Jakarta.
"Ini suatu tren urban di seluruh dunia dimana aktivitas penduduk mengandalkan salah satunya transportasi kaki," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/7/2022).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan dalam kurun waktu empat tahun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah membangun 341 kilometer trotoar.
Sementara itu, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, jalan yang menjadi kewenangan Pemprov DKI adalah jalan arteri sekunder sepanjang 694,46 kilometer dan jalan kolektor sekunder sepanjang 788,6 kilometer.
Dengan asumsi dibangun di dua sisi jalan, maka panjang trotoar 2.892 kilometer (km). Dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya penyedia dan anggaran daerah, dalam RPJMD itu disebutkan bahwa diperkirakan sekitar 10 persen dari panjang jalan arteri/kolektor sekunder yang dapat dilakukan dalam periode lima tahun.
Karena itu, ditentukan prioritas penataan trotoar, yaitu kawasan pusat kegiatan dan lokasi simpul perpindahan antarmoda transportasi publik. Selain soal trotoar, Anies menambahkan, pihaknya juga membangun transportasi umum yang sudah mengarah ramah lingkungan, yakni bebas emisi.
Tahun ini, armada TransJakarta ditargetkan menggunakan energi listrik mencapai 100 unit dan yang sudah berjalan saat ini baru 30 unit. Ia mengaku senang apabila daerah tetangga Jakarta membangun jalur trotoar menggunakan pendekatan seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Kami di Jakarta senang dan kami berharap kalau, misalnya, ada pengalaman yang dibutuhkan dari Jakarta kami siap untuk berbagi kepada semua," katanya.