REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai menggunakan transaksi perdagangan sistem digital melalui fasilitas QR Code Indonesian Standard (QRIS).
"Sistem QRIS ini aman, efisiensi dan praktis tanpa harus melakukan tatap muka antara pembeli dan pedagang," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Budi Widihartato.
Dia mengatakan ekosistem digitalisasi pada transaksi perdagangan sangat penting mengingat saat kondisi perekonomian nasional terdampak akibat Covid-19, sistem QRIS sangat membantu pelaku UMKM dalam menjual produknya. "Saya mengajak seluruh pemerintah daerah, swasta dan terutama pelaku UMKM bersama-sama membangun sistem digital," kata dia.
Terdata jumlah perdagangan yang telah menerapkan sistem QRIS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kata dia, mencapai hampir 83.000 dan yang telah menerapkan sistem transaksi digital baru sebanyak 47.634 pedagang. "Sementara di Kabupaten Bangka kegiatan perdagangan yang menerapkan transaksi digital baru sebanyak 13.132 pedagang, diharapkan ke depan jumlah pengguna QRIS dalam perdagangan semakin meningkat," jelas dia.
Dia menginginkan transaksi di pemerintah daerah sudah mulai menggunakan sistem QRIS guna meningkatkan pendapatan asli daerah sekaligus dalam rangka tim percepatan digitalisasi daerah. Budi mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi penerapan sistem QRIS kepada pelaku usaha perdagangan dan masyarakat sebagai pengguna, sosialisasi edukasi cinta rupiah.
"BI mengingatkan rupiah menjadi alat transaksi satu-satunya di Indonesia dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam transaksi menggunakan nilai rupiah," jelas dia.