Kamis 21 Jul 2022 10:30 WIB

Persalinan Warga Badui Sudah Banyak yang Dilakukan di Rumah Sakit

Bidan harus mengunjungi sembilan posko kesehatan di pedalaman permukiman Badui.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Dokter memberikan resep obat ke warga suku Badui di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (10/5/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Dokter memberikan resep obat ke warga suku Badui di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (10/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Persalinan warga suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, sudah banyak dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes), seperti puskesmas dan rumah sakit. Langkah itu untuk mencegah kematian ibu saat melahirkan.

"Kita tidak henti-hentinya mengajak warga Badui khususnya ibu hamil agar persalinan kelahiran anak mereka dilakukan di faskes setempat," kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Dede Herdiansyah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (21/7/2022).

Puskesmas Cisimeut yang membawahi pelayanan kesehatan masyarakat Badui di kawasan Gunung Kendeng itu tersebar di 58 perkampungan. Kondisi alam dan topografi perkampungan masyarakat Badui perbukitan kebanyakan dikelilingi jalan yang curam dan terjal.

Baca: KRL Commuter Line akan Berhenti di Stasiun BNI City dan Stasiun Karet Kabarnya Ditutup

Menurut Dede, para petugas kesehatan, seperti bidan harus berjalan kaki melintasi jalan setapak dengan kondisi jalan curam dan terjal, untuk mengunjungi sembilan posko kesehatan di pedalaman permukiman Badui. Pemeriksaan kesehatan itu, kata Dede, sesuai agenda bulanan untuk memeriksa kesehatan ibu hamil, dan untuk penimbangan balita, serta sosialisasi kesehatan.

Apalagi pada musim hujan seperti sekarang, para petugas harus berhati-hati melintasi jalan setapak yang licin, curam, dan terjal karena khawatir mengalami kecelakaan. "Namun, berkat perjuangan para bidan itu kini masyarakat Badui mengenal kesehatan dan mau mendatangi faskes tersebut," kata Dede.

Saat ini, kata Dede, angka kematian ibu melahirkan di kawasan permukiman Badui relatif kecil. Pasalnya, petugas medis terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan persalinan. "Kami menerima laporan angka kematian ibu (AKI) 2021 tercatat dua orang dan balita di atas 400 tidak ada," kata Ketua Koordinator Bidan Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, Eros Rosita.

Persalinan yang meninggal dunia, sambung dia, karena warga Badui melahirkan sendiri tanpa mendapatkan bantuan pertolongan petugas bidan. Padahal, jika mereka menghubungi petugas bidan tentu akan mendapatkan pertolongan proses persalinannya.

Petugas kesehatan, lanjut Eros, juga dapat melakukan rujukan ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung bila pasien mengalami komplikasi kehamilan, seperti pendarahan hebat. "Kami malam pun siap mendatangi ladang maupun pemukiman warga Badui untuk menangani persalinan jika mereka menghubungi petugas medis untuk menyelamatkan nyawanya itu," kata Eros.

Warga suku Badui, Indah (55 tahun) saat ditemui di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku bahagia proses kelahiran cucunya ditangani rumah sakit. Cucu kedelapannya berjenis kelamin perempuan. Indah mengaku, ikut mendampingi anaknya saat dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung oleh bidan puskesmas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement