Kamis 21 Jul 2022 00:17 WIB

Epidemiolog Nilai PPKM Tetap Dibutuhkan 

PPKM dinilai masih diperlukan karena status pandemi Covid-19 masih ada.

Warga berjalan melintasi mural bertemakan Covid-19 di kawasan Cawang, Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berjalan melintasi mural bertemakan Covid-19 di kawasan Cawang, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog Dicky Budiman menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) merupakan salah satu faktor yang berhasil mengendalikan penularan Covid-19. Karena itu, pemerintah diharapkan terus menerapkan kebijakan tersebut.

"PPKM penting karena terbukti efektif, apalagi status pandemi masih ada," kata epidemiolog Dicky Budiman, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga

Namun, menurut Dicky, saat ini penerapan PPKM semakin memungkinkan untuk dilonggarkan, seiring meningkatnya kekebalan tubuh masyarakat. Selain untuk membatasi aktivitas, pembelakuan PPKM juga bisa jadi pengingat bagi masyarakat bahwa pandemi belum berakhir.

Dicky menegaskan, situasi pandemi di Indonesia akan bergantung pada situasi global. Saat ini, di berbagai negara termasuk Asia ada kenaikan kasus Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, dia mengingatkan, pemerintah jangan terburu-buru mengambil kesimpulan Indonesia bersiap transisi dari pandemi ke endemi.

Faktor lain yang juga cukup menentukan adalah kepemimpinan. Dicky mengatakan, pemimpin harus bisa membangun kepercayaan dan memberikan memberikan contoh.

"Komunikasi risiko juga harus diperbaiki. Jangan sampai pejabat di level bawah membuat pernyataan atau kebijakan yang membingungkan publik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement