Rabu 20 Jul 2022 13:36 WIB

10 Pemenang Kalpataru 2022, Ada Polisi Hingga Masyarakat Adat

Para pemenang diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat di wilayah masing-masing.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
10 pemenang penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berfoto bersama di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (20/7).
Foto: Republika/Febryan. A
10 pemenang penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berfoto bersama di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Kalpataru tahun 2022 kepada 10 individu dan kelompok di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Para pemenang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Pemenang Kalpataru dibagi ke dalam empat kategori. Untuk kategori Perintis dimenangkan oleh Rudi Hartono atas keberhasilannya merintis perbaikan mangrove di desanya di Kalimantan Tengah. Kemudian ada Da'im atas kegigihannya melakukan penghijauan di Lereng Gunung Lemongan, Jawa Timur; dan Leni Haini karena berjasa menyelamatkan ekosistem Danau Sipin di Jambi.

Baca Juga

Kategori Pengabdi dimenangkan oleh Zulkifli, seorang PNS yang berhasil mengatasi krisis air di bersih di Kecamatan Ternate Timur, Maluku Utara; dan Dodi Permana, seorang polisi yang berhasil mendirikan bank sampah di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

Kategori Penyelamat diraih oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia yang berbasis di Kalimantan Tengah; Kelompok Tani Hutan KOFARWIS atas keberhasilannya melakukan penanaman ulang hutan di Kabupaten Biak, Papua; dan Masyarakat Hukum Adat MULUI atas keberhasilannya menjaga hutan adatnya seluas 7.722 hektare di Kalimantan Timur.

 

Sedangkan kategori Pembina dimenangkan oleh Eliza Marthen Kissya, seorang kewang alias pemangku adat yang bertugas menjaga lingkungan di Negeri Haruku, Maluku; dan Pendeta Rasely Sinampe, pemimpin agama dari Toraja, Sulawesi Selatan, yang aktif melakukan advokasi lingkungan hidup.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong berharap, pemberian penghargaan Kalpataru kepada 10 pihak ini bisa mendorong kelahiran tokoh-tokoh lokal peduli lingkungan yang baru di daerah-daerah.

"Mereka diharapkan menjadi contoh, inspirasi, motivasi, dan pemicu untuk mendorong partisipasi aktif individu dan kelompok masyarakat di wilayah masing-masing," kata Alue dalam sambutannya.

Menurut Alue, para pemenang Kalpataru ini dipilih melalui seleksi ketat. Para pemenang tahun ini pun bersanding dengan 408 nama lainnya yang berhasil memenangkan Kalpataru dalam 42 tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement