Senin 18 Jul 2022 18:59 WIB

BRIN Batalkan Renovasi Ruang Kerja Megawati

Sejak awal tidak ada rencana mengubah ruangan ketua Dewan Pengarah BRIN.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) saat dilantik menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Rencana renovasi ruang kerja Megawati di Gedung BRIN dibatalkan. (ilustrasi)
Foto: Antara/Setpres Lukas
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) saat dilantik menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Rencana renovasi ruang kerja Megawati di Gedung BRIN dibatalkan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menyatakan, renovasi ruangan ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri dibatalkan. Dia mengaku, renovasi ruangan tersebut menjadi hal yang terlewat dan tidak diketahui secara mendetail.

"Renovasi kami batalkan," kata Handoko lewat keterangan pers, Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Handoko mengaku dalam perencanaan renovasi lantai 2 Gedung BJ Habibie itu ada hal yang terlewat tidak diketahui secara mendetail, yaitu tentang renovasi ruang ketua Dewan Pengarah. Menurut dia, sejak awal tidak ada rencana mengubah ruangan ketua Dewan Pengarah BRIN.

“Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah,” jelas dia.

Menurutnya, penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu dilakukan, namun harus diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, perubahan fungsi yang ada saat ini seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio, yang mirip fungsi ruang karaoke, di lantai 2 menjadi ruang rapat besar.

Ia menyebutkan, sebelumnya lantai 2 gedung tersebut digunakan oleh satu orang saja, yakni oleh Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi. “Sejak awal, ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40 persen luasan ruang kerja eks Kepala BPPT tersebut, yang sangat besar itu, untuk dijadikan Ruang Kerja Dewan Pengarah lainnya,” jelas dia.

Handoko mengatakan, efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara Dewan Pengarah BRIN adalah alasan utama dilakukan penataan ulang fungsi ruangan di lantai II. dia menyebutkan, sementara ini sebagian dewan pengarah bekerja di lantai 23, bahkan sebagian lagi belum punya ruangan. Pertimbangan lain, usia beberapa anggota dewan pengarah sudah cukup sepuh.

"Sebut saja Prof Emil Salim dan Prof Bambang Kesowo, yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya dijadikan satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi,” ujar dia.

"Selain itu ruangan yang dulunya kebesaran, mewah, berlebihan, akan diubah dan difungsikan menjadi jauh lebih optimal,” kata Handoko lebih lanjut.

Kepala BRIN kembali menekankan, renovasi yang dilakukan BRIN dibatalkan. Ke depan penataan harus selalu mengedepankan pada fungsionalitas dan efisiensi anggaran. Ruangan yang ada di lantai II itu nantinya akan menjadi ruang rapat besar dan kecil, ruang kerja dewan pengarah, yakni dua wakil ketua, sekretaris, dan enam anggota dewan pengarah BRIN.

"Ruang kerja ketua dewan pengarah tidak ikut diubah sama sekali, seperti rencana semula” tutupnya.

Sebelumnya BRIN membenarkan terkait isu renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN. Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan (BKPUK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Driszal Fryantoni menepis bahwa besaran anggaran tersebut hanya untuk renovasi ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri.

"Perlu saya informasikan, biaya 6,1 miliar adalah biaya renovasi seluruh lantai 2 yang sebelumnya merupakan ruang kerja eks Kepala BPPT," kata Driszal dalam keterangan tertulisnya, Ahad (17/7/2022). 

"Lantai 2 tersebut akan kami renov menjadi ruang kerja-ruang kerja untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang, bukan hanya untuk Ketua Dewan Pengarah," imbuhnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement