REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachmandan dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mendapat gelar kehormatan Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah.
Ketua Umum DAD Provinsi Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengatakan gelar kehormatan untuk Kasad diberikan dengan sebutan "Mantir Hai Panahbahan, Antang Pasehai Karambang Pulau Mandereh Danum, Hambat Nusa Hapamantai Tambuyn, Tisan Marutai Paluru Barantai, Mandui Asep Sanwa Laut".
"Sebutan tersebut artinya satu orang pemberani dan bijaksana serta cerdas untuk menjaga keutuhan NKRI. Sedangkan Dudung juga diterima sebagai masyarakat adat Dayak Kalteng. Sedangkan untuk Hasto Kristiyanto diberi nama kehormatan yakni Mantir Hai Panambahan," kata Agustiar di Palangka Raya, Sabtu.
Agustiar bersama sejumlah pengurus DAD Provinsi Kalteng mengucapkan selamat datang terhadap Dudung dan Hasto, semoga provinsi ini semakin maju dan terus berkah."Semoga Kalteng semakin berkah dan terus menjaga falsafah huma betang," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa dirinya bangga atas gelar kehormatan masyarakat Dayak Kalteng. Ia menginjakkan kaki ke Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila sebutan provinsi Kalteng, karena rindu dengan masyarakat setempat dan akan melakukan pengecekan kepada personel TNI di Kalteng, sekaligus juga menghadiri Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan.
"Jujur saya bangga atas apa yang telah gelar yang diberikan kepada saya. Bagi saya masyarakat Kalimantan Tengah sangat berkah dan suatu kehormatan dalam gelar adat ini. Tentunya ada konsekuensi secara pribadi menjaga masyarakat Kalteng bersatu cinta NKRI," katanya.
Di sisi lain, Sekjen DAD Kalteng Yulindra Dedy menambahkan sebutan mana yang diberikan kepada mereka itu pihaknya juga sudah menyepakatinya dengan forum Damang.Sedangkan untuk Hasto Kristiyanto diberikan "papeteh" atau pesan dan harapan serta diangkat sebagai warga kehormatan Masyarakat Adat Dayak, sehingga sudah menjadi keluarga besar keluarga dari masyarakat Dayak."Papeteh itu diberikan kepada beliau agar datang ke Kalteng bisa menjalankan tugas, untuk membantu Kalteng meningkatkan sumber daya manusia di Kalteng," katanya.