Kamis 14 Jul 2022 22:59 WIB

Pengamat Terorisme Dorong Akselerasi Pembangunan KTN dalam Upaya Deradikalisasi

Ia melihat pentingnya pembangunan KTN di seluruh provinsi di Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar soft opening KTN seluas 10 Hektar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (2/7/2022).
Foto: Dok. Web
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar soft opening KTN seluas 10 Hektar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (2/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional  Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mendirikan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di beberapa daerah sebagai upaya deradikalisasi dan pemberian solusi terhadap para mantan teroris. Pembangunan KTN di Turen Malang, di Sumbawa, Temanggung, Jawa Tengah, dan Garut, Jawa Barat, dinilai pengamat terorisme sebagai terobosan penting.

"Ya, saya akui itu langkah cerdas, solutif dan komprehensi," kata Robi Nurhadi, peraih PhD bidang penanganan terorisme dari The Center for History, Politic and Strategy, UKM Malaysia, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga

Robi berpandangan bahwa pembangunan KTN bisa dilihat sebagai penerapan 'heart and mind strategy' versi Indonesia. "Dulu, jenderal Inggris pernah menerapkan heart and mind strategy waktu Malaysia berhadapan dengan terorisme berpaham komunis yang sudah membaur dengan masyarakat sekitar. Polanya memang per kawasan kampung-kampung yang terpapar terorisme. Itu efektif", tambah dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional tersebut.

Robi Nurhadi yang juga Kepala Pusat Penelitian Sekolah Pascasarjana Unas tersebut menyarankan dua langkah penting yang harus dilakukan BNPT terkait KTN tersebut. "Perlu ada penelitian akseleratif untuk memahami hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar KTN yang sudah didirikan itu memberi high impact terhadap para mantan kombatan atau napiter," kata Robi.

Peneliti terorisme itu juga menyarankan agar pembangunan KTN tersebut dapat bersifat bottom up. "BNPT perlu menstimulan saja. Dorong agar KTN dapat didirikan dengan usulan masyarakat. Tinggal dibuat panduannya!," ujar Robi sambil mencontohkan yang pernah dilakukannya sebagai Anggota Tim Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta saat membuat Panduan Pendirian Kampung Kerukunan.

Ia melihat pentingnya pembangunan KTN di seluruh provinsi di Indonesia sebab KTN itu satu langkah menyelesaikan tiga masalah. "KTN itu solusi Three in One. Ibaratnya sambil menyelam minum air, lalu dapat ikan, hehe. Keamanan negara terjaga, masalah sosial-ekonomi para napiter terpenuhi, kontribusi terhadap perekonomian nasional juga ada," kata Robi Nurhadi mengakhiri obrolannya dengan para wartawan di Jakarta.

Seperti dilansir dari Antara, keterlibatan banyak pihak dalam program KTN adalah simbol perlawanan terhadap virus intoleran terorisme yang menjadi musuh bersama.

"Di dalam KTN ini melibatkan banyak pihak. Mengingat terorisme adalah musuh Negara. Negara harus hadir dan semua pihak harus dilibatkan," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.

Boy Rafli juga mengatakan, pemilihan wilayah Garut di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan KTN adalah untuk menekan potensi yang mungkin saja muncul, sehingga program seperti ini disiapkan untuk membangun kewaspadaan bersama terhadap radikalisme terorisme. 

Dengan kehadiran KTN Garut, diharapkan semua pihak dapat merasakan manfaatnya terutama bagi para mitra derad atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka  dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum. 

"Dengan KTN ini diharapkan proses reintergrasi mitra derad dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sehingga mereka diterima baik oleh masyarakat umum," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement